IDI Lombok Tengah Ingatkan Bahaya Makan dengan Tangan Kotor Setelah Ngebengkel
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Bahaya makan dengan kondisi tangan kotor akibat oli atau bensin menjadi perhatian khusus bagi IDI Lombok Tengah (idikablomboktengah.org).
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ HutchRock |
Kondisi ini sering diabaikan oleh masyarakat, khususnya para pekerja bengkel yang langsung makan tanpa mencuci tangan atau hanya mencuci tangan ala kadarnya.
Padahal, residu dari oli atau bensin bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk keracunan.
Oli dan bensin mengandung zat kimia berbahaya seperti hidrokarbon dan logam berat.
Zat-zat ini dapat merusak sistem pencernaan jika masuk ke dalam tubuh melalui makanan.
Menurut penelitian, residu oli atau bensin yang tertelan dapat menyebabkan iritasi lambung, kerusakan hati, hingga keracunan akut.
Kondisi ini diperparah oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak jangka panjangnya.
Edukasi ini perlu mencakup informasi tentang bahaya bahan kimia serta cara membersihkan tangan yang benar.
Edukasi ini mencakup cara mencuci tangan yang benar serta penggunaan sarung tangan saat bekerja.
Sarung tangan menjadi solusi praktis untuk mengurangi kontak langsung dengan bahan kimia berbahaya.
Namun, IDI juga menekankan bahwa mencuci tangan tetap menjadi langkah paling penting.
Mencuci tangan tidak hanya menghilangkan kotoran tetapi juga mengurangi risiko infeksi dari bakteri dan virus.
Kampanye kesehatan ini disambut baik oleh masyarakat, terutama para pemilik bengkel.
Banyak dari mereka yang mulai menyediakan fasilitas cuci tangan di tempat kerja.
Langkah ini dianggap sebagai investasi kecil untuk melindungi kesehatan karyawan.
Selain itu, beberapa bengkel juga mulai menyediakan sarung tangan dan masker bagi pekerja mereka.
Langkah-langkah ini sejalan dengan rekomendasi dari WHO tentang keselamatan kerja.
WHO menegaskan bahwa kontak langsung dengan bahan kimia harus diminimalkan untuk mencegah dampak buruk pada kesehatan.
Rekomendasi ini tidak hanya berlaku untuk pekerja bengkel tetapi juga pekerja di sektor lain yang terpapar bahan kimia.
Masyarakat umum juga perlu memahami bahwa menjaga kebersihan tangan adalah langkah dasar untuk mencegah berbagai penyakit.
Tangan yang kotor dapat menjadi sarang bagi bakteri dan virus berbahaya.
Bakteri seperti E. coli dan Salmonella dapat dengan mudah menyebar melalui tangan yang tidak bersih.
Virus seperti norovirus juga sering ditularkan melalui kontak tangan yang terkontaminasi.
Hal ini menunjukkan bahwa mencuci tangan adalah langkah sederhana namun sangat efektif.
IDI Lombok Tengah juga menyarankan penggunaan sabun antibakteri saat mencuci tangan.
Sabun antibakteri mampu membersihkan tangan dari berbagai jenis kotoran termasuk bahan kimia.
Namun, mereka juga mengingatkan bahwa cara mencuci tangan yang benar sangat penting.
Mencuci tangan harus dilakukan selama minimal 20 detik dengan gerakan yang mencakup seluruh bagian tangan.
Gerakan mencuci tangan ini mencakup telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku.
IDI juga mengingatkan agar masyarakat membilas tangan dengan air bersih yang mengalir.
Selain mencuci tangan, mereka juga menganjurkan penggunaan pelembap untuk mencegah kulit kering.
Kulit yang kering atau pecah-pecah dapat mempermudah bahan kimia masuk ke dalam tubuh.
Langkah sederhana seperti ini dapat mencegah banyak kasus gangguan kesehatan.
Wassalamu'alaikum.