IDI Indramayu Jelaskan Dampak Perjalanan Jauh pada Pola Tidur dan Kesehatan Tubuh
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Perjalanan jauh dapat memberikan dampak signifikan pada pola tidur dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Banyak orang sering mengabaikan pentingnya pola tidur yang teratur selama perjalanan jarak jauh.
Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor seperti perubahan zona waktu, kelelahan fisik, dan gangguan jadwal tidur.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Indramayu dalam idiindramayu.org, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kualitas tidur seseorang.
Gangguan ini, jika dibiarkan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari gangguan suasana hati hingga penurunan fungsi kognitif.
Pengaruh Perjalanan Jauh pada Pola Tidur
Saat melakukan perjalanan jauh, tubuh sering kali harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Zona waktu yang berbeda dapat menyebabkan jet lag, yaitu gangguan ritme sirkadian tubuh yang memengaruhi siklus tidur dan bangun.
Hal ini sering terjadi pada perjalanan internasional yang melintasi beberapa zona waktu.
Menurut National Sleep Foundation, jet lag dapat menyebabkan rasa kantuk di siang hari, insomnia, dan penurunan performa fisik.
Selain jet lag, kondisi perjalanan panjang yang penuh dengan aktivitas fisik dan emosional juga dapat memengaruhi tidur.
Kelelahan akibat perjalanan jauh sering kali membuat seseorang kesulitan tidur meskipun tubuhnya sangat membutuhkan istirahat.
Salah satu penyebab utamanya adalah lingkungan tidur yang tidak nyaman, seperti kursi sempit di kendaraan atau kebisingan di sekitar.
Dampak Kesehatan dari Pola Tidur yang Terganggu
Pola tidur yang terganggu selama perjalanan jauh dapat memberikan dampak langsung pada kesehatan tubuh.
Kurang tidur diketahui dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol, yang dapat memengaruhi suasana hati.
Dalam jangka panjang, tidur yang tidak cukup juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi.
Menurut IDI, kualitas tidur yang buruk dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Ketika tidur terganggu, tubuh memproduksi lebih sedikit sitokin, protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan.
Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit, terutama selama perjalanan jauh yang mungkin mempertemukan kita dengan berbagai patogen.
Gangguan tidur juga berdampak pada kesehatan mental.
Orang yang kurang tidur cenderung mengalami kesulitan konsentrasi, pelupa, dan bahkan depresi.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Sleep Research, kurang tidur juga berhubungan dengan penurunan performa kognitif.
Dalam konteks perjalanan jauh, hal ini bisa berbahaya, terutama bagi pengemudi yang memerlukan konsentrasi tinggi selama perjalanan panjang.
Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Selama Perjalanan
Agar perjalanan jauh tidak mengganggu pola tidur, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kualitas istirahat.
Pertama, atur jadwal tidur yang konsisten sebelum dan sesudah perjalanan.
Jika memungkinkan, coba tidur lebih awal beberapa hari sebelum perjalanan untuk mempersiapkan tubuh menghadapi perbedaan zona waktu.
Kedua, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman di mana pun Anda berada.
Gunakan bantal leher, penutup mata, atau penutup telinga untuk membantu Anda tidur lebih nyenyak selama perjalanan.
Ketiga, hindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur karena dapat mengganggu siklus tidur.
Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan sementara alkohol, meskipun membantu seseorang tertidur, dapat mengganggu kualitas tidur.
Keempat, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik selama perjalanan.
Dehidrasi dapat memperburuk kelelahan dan membuat Anda lebih sulit tidur.
Terakhir, lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam sebelum tidur.
Teknik ini dapat membantu mengurangi stres dan mempersiapkan tubuh untuk tidur lebih cepat.
Wassalamu'alaikum.