IDI Gerung Kemacetan Parah Bisa Sebabkan Pengendara Dehidrasi dan Meninggal Dunia
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Kemacetan lalu lintas yang parah tak hanya mengakibatkan kelelahan, tetapi juga dapat berujung pada risiko kesehatan serius hingga kematian.
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ Nile |
Kemacetan berat di berbagai wilayah di Indonesia telah menjadi persoalan yang sering terjadi, terutama pada momen liburan panjang.
Salah satu kasus yang paling diingat adalah tragedi exit tol Brebes. Di mana, tercatat 17 pemudik meninggal dunia selama arus mudik Lebaran sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016.
Persatuan dokter menyebutkan bahwa kemacetan yang berkepanjangan berisiko mengancam kesehatan akibat dehidrasi atau kelelahan.
Dalam kondisi ini, pengendara dapat kehilangan cairan tubuh yang sangat dibutuhkan untuk menjaga fungsi organ vital.
IDI Gerung melalui idigerung.org, menekankan bahwa kesadaran akan pentingnya hidrasi selama perjalanan panjang sangatlah penting.
Pengabaian terhadap kebutuhan dasar ini bisa berujung fatal, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi atau diabetes.
Kemacetan menjadi masalah yang semakin sering dihadapi oleh pengendara di berbagai kota besar dan jalur wisata Indonesia.
Beberapa faktor seperti volume kendaraan, infrastruktur jalan yang kurang memadai, dan perilaku pengendara menjadi penyebab utama kondisi ini.
Di jalur wisata Puncak Bogor, misalnya, kemacetan selama liburan panjang sering terjadi. Polisi lalu lintas mencatat adanya peningkatan volume kendaraan hingga ratusan ribu unit selama satu hari pada musim liburan tahun ini.
Kondisi ini membuat banyak pengendara terjebak dalam situasi yang melelahkan fisik dan mental.
IDI Gerung menjelaskan bahwa salah satu efek paling cepat dari dehidrasi adalah menurunnya tekanan darah, yang dapat memicu komplikasi fatal pada jantung dan otak.
Risiko ini meningkat jika kondisi macet membuat akses menuju fasilitas kesehatan menjadi terhambat.
Solusi untuk mengurangi dampak buruk kemacetan harus melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
Dari sisi pemerintah, perbaikan infrastruktur dan manajemen lalu lintas yang lebih baik, seperti sistem ganjil-genap, perlu ditingkatkan.
Di sisi masyarakat, kesadaran untuk membawa perlengkapan esensial seperti air minum dan makanan ringan selama perjalanan juga perlu ditanamkan.
IDI juga menyarankan pengendara untuk sering beristirahat di rest area jika memungkinkan.
Memastikan tubuh tetap terhidrasi dan melakukan peregangan ringan setiap dua jam adalah langkah preventif untuk menjaga kesehatan selama perjalanan.
Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi jalan sebelum bepergian.
Aplikasi peta digital dan laporan lalu lintas secara langsung bisa membantu pengendara mencari rute alternatif atau menghindari waktu perjalanan pada jam-jam sibuk.
Secara keseluruhan, kemacetan adalah masalah yang tidak hanya berdampak pada waktu dan kenyamanan, tetapi juga pada keselamatan pengendara.
Diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi risiko yang muncul akibat kondisi ini.
Wassalamu'alaikum.