Inilah Tips Menghindari Sakit Leher Akibat Posisi Helm yang Tidak Tepat Menurut IDI Ungaran
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Posisi helm yang tidak tepat sering menjadi penyebab sakit leher bagi pengendara, terutama dalam perjalanan panjang.
Ilustrasi. Pastikan helm Anda pas dan nyaman untuk mencegah sakit leher saat berkendara. Sumber: Pixabay/ HELMEnT |
Helm yang terlalu berat atau tidak pas bisa memberikan tekanan berlebih pada otot leher.
Hal ini sering diabaikan, tetapi dampaknya bisa menyebabkan rasa sakit kronis jika dibiarkan.
Organisasi kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ungaran melalui idiungaran.org, menekankan pentingnya memilih helm yang ergonomis.
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk menghindari masalah sakit leher akibat penggunaan helm.
Pentingnya Memilih Helm yang Tepat
Helm yang tepat bukan hanya soal keselamatan tetapi juga kenyamanan.
Helm yang terlalu longgar atau berat dapat menyebabkan distribusi beban tidak merata.
Pastikan helm Anda memiliki ukuran yang sesuai dan beratnya seimbang untuk kepala Anda.
Helm dengan bantalan leher tambahan dapat membantu mengurangi tekanan pada otot.
Menurut ahli kesehatan, helm berkualitas tinggi sering dirancang dengan fitur-fitur ergonomis untuk mencegah rasa sakit.
Postur Berkendara yang Benar
Postur berkendara juga berkontribusi terhadap kesehatan leher.
Duduk dengan posisi terlalu menunduk atau terlalu tegak dapat memberikan tekanan tambahan pada leher.
Sebaiknya jaga agar tulang belakang sejajar dengan posisi kepala Anda.
Hindari menoleh terlalu sering selama berkendara, karena ini dapat memengaruhi otot leher.
Menggunakan spion dengan sudut pandang optimal akan membantu meminimalkan gerakan leher berlebihan.
Latihan dan Peregangan
Latihan leher secara rutin dapat meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi risiko nyeri.
Beberapa latihan sederhana, seperti memutar kepala perlahan ke kanan dan kiri, sangat efektif.
Peregangan leher dan bahu sebelum dan sesudah berkendara juga sangat disarankan.
Ahli dari Panetta Physical Therapy menyebutkan bahwa latihan sederhana ini membantu melepaskan ketegangan otot akibat posisi statis yang berkepanjangan.
Selain itu, menjaga tubuh tetap aktif secara keseluruhan dapat membantu memperkuat otot leher.
Istirahat yang Cukup
Jika Anda melakukan perjalanan panjang, jangan lupa untuk sering berhenti sejenak.
Beristirahat selama 10-15 menit setiap dua jam perjalanan dapat mencegah ketegangan otot.
Gunakan waktu istirahat untuk melakukan peregangan ringan pada leher dan bahu.
Istirahat yang cukup juga penting untuk membantu tubuh pulih setelah perjalanan.
Menurut para ahli, kebiasaan ini dapat mencegah sakit leher yang biasanya muncul setelah berkendara lama.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami sakit leher berkepanjangan, segera konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis.
IDI Ungaran menyarankan pemeriksaan profesional untuk memahami penyebab utama rasa sakit.
Fisioterapis dapat memberikan solusi berupa latihan khusus atau terapi untuk memperbaiki postur.
Konsultasi ini juga membantu mencegah kondisi menjadi lebih buruk.
Perawatan yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga kualitas hidup Anda.
Wassalamu'alaikum.