IDI Kabupaten Cilacap Sebut Dehidrasi itu Berbahaya, Berikut Panduan Menghindari Dehidrasi Selama Mudik atau Perjalanan Panjang
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Dehidrasi menjadi salah satu risiko kesehatan yang sering diabaikan saat mudik atau melakukan perjalanan panjang.
Ilustrasi. Minum air cukup selama perjalanan panjang sangat penting untuk mencegah dehidrasi. (Sumber: Pixabay/ VariousPhotography) |
Banyak orang terlalu fokus pada persiapan perjalanan tanpa memperhatikan kebutuhan cairan tubuh.
Kondisi ini bisa berdampak serius, terutama jika perjalanan berlangsung di cuaca panas atau melibatkan aktivitas fisik yang intens.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cilacap melalui idikabcilacap.org, dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, gangguan konsentrasi, hingga komplikasi kesehatan serius.
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan dibandingkan yang masuk.
Gejala awal dehidrasi meliputi rasa haus, mulut kering, lemas, hingga urine yang berwarna pekat.
Jika tidak ditangani dengan baik, dehidrasi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, pingsan, hingga gagal organ.
Mudik atau perjalanan panjang sering kali meningkatkan risiko dehidrasi karena berbagai faktor, termasuk kurangnya akses ke air minum yang cukup.
Ahli kesehatan dari IDI Kabupaten Cilacap menekankan pentingnya menjaga asupan cairan selama perjalanan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Mengapa Dehidrasi Sering Terjadi Selama Mudik?
Mudik biasanya melibatkan waktu perjalanan yang panjang, terutama saat musim libur.
Banyak orang yang lebih fokus pada kenyamanan atau jadwal perjalanan dan mengabaikan kebutuhan cairan tubuh.
Kondisi cuaca yang panas, terutama di siang hari, juga menjadi faktor utama penyebab dehidrasi.
Keterbatasan akses ke air minum selama perjalanan juga sering membuat orang menunda minum.
Kebiasaan ini dapat berujung pada penurunan cairan tubuh yang signifikan.
Selain itu, konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh yang sering dilakukan untuk menjaga kewaspadaan justru dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Minuman berkafein bersifat diuretik, yang artinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.
Tips Menghindari Dehidrasi Selama Perjalanan
1. Minum Air Secukupnya
Pastikan Anda meminum air putih sebelum, selama, dan setelah perjalanan.
2. Bawa Botol Minum Pribadi
Membawa botol minum sendiri akan mempermudah Anda untuk selalu memiliki akses ke air minum.
3. Hindari Minuman Berkafein
Kurangi konsumsi kopi, teh, atau minuman bersoda selama perjalanan karena dapat memicu dehidrasi.
4. Perhatikan Gejala Dehidrasi
Jika Anda merasa haus, lelah, atau mengalami mulut kering, segera minum air putih.
5. Konsumsi Buah-Buahan
Bawa buah seperti semangka atau jeruk yang tinggi kandungan air untuk membantu menjaga hidrasi tubuh.
Mengapa Kelompok 'Rentan' Perlu Perhatian Ekstra?
Anak-anak dan lansia cenderung lebih cepat mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa sehat.
Anak-anak memiliki metabolisme yang lebih cepat, sehingga kehilangan cairan lebih cepat.
Lansia sering kali memiliki rasa haus yang berkurang, sehingga tidak menyadari ketika tubuh mereka membutuhkan cairan.
IDI Kabupaten Cilacap menyarankan agar keluarga yang mudik membawa cairan rehidrasi oral untuk keadaan darurat.
Selain itu, penting untuk mengatur jadwal pemberhentian selama perjalanan untuk memberikan waktu istirahat dan hidrasi.
Studi dan Data Pendukung
Sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa bahkan dehidrasi ringan dapat mengurangi kemampuan kognitif hingga 5%.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa dehidrasi adalah salah satu penyebab utama kelelahan dalam perjalanan panjang.
Di Indonesia, kasus dehidrasi sering meningkat selama musim mudik karena kombinasi antara cuaca panas dan minimnya persiapan.
Menurut Kementerian Kesehatan, dehidrasi ringan hingga sedang bisa diatasi dengan asupan cairan yang cukup, tetapi dehidrasi berat memerlukan penanganan medis segera.
Wassalamu'alaikum.