IDI Bajawa NTT Ingatkan Dampak Buruk Merokok di Dalam Mobil

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Merokok di dalam mobil ternyata memiliki dampak buruk yang signifikan, tidak hanya bagi perokok, tetapi juga bagi kesehatan penumpang dan kondisi kendaraan.

Merokok di mobil dapat merusak kesehatan dan kendaraan. Hindari kebiasaan ini untuk keselamatan Anda. Sumber: Pixabay/ Riedelmeier


IDI Bajawa, Nusa Tenggara Timur melalui idibajawa.org, menyoroti kebiasaan merokok di dalam mobil sebagai ancaman kesehatan. Kebiasaan ini juga memberikan dampak negatif pada lingkungan dan kenyamanan berkendara.


Di sisi lain, banyak pengendara yang masih mengabaikan bahaya ini. Mereka menganggap bahwa merokok di dalam kendaraan pribadi adalah hak individu tanpa memikirkan efeknya.


IDI menekankan bahwa asap rokok di ruang tertutup seperti mobil akan menciptakan paparan racun yang sangat berbahaya. Racun ini dapat bertahan lama di kabin, bahkan setelah rokok dipadamkan.


Selain kesehatan, asap rokok berkontribusi pada kerusakan interior mobil. Plafon kabin dan sistem AC sering menjadi korban utama residu asap.


Efek Kesehatan dari Merokok di Mobil

Asap rokok yang terperangkap di dalam mobil meningkatkan risiko gangguan pernapasan. Anak-anak dan lansia lebih rentan terhadap efek ini karena sistem pernapasan mereka lebih sensitif.


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa residu nikotin dapat menempel di permukaan kendaraan. Partikel ini dapat terus terhirup oleh penumpang, meskipun jendela dibuka.


Merokok di ruang terbatas juga meningkatkan risiko kanker paru-paru, penyakit jantung, dan stroke. Paparan ini disebut third-hand smoke, yakni asap sisa yang menempel di permukaan dan bertahan dalam waktu lama.


Dampak pada Kendaraan

Residue dari asap rokok dapat menyebabkan kerusakan permanen pada interior mobil. Plafon kabin sering berubah warna menjadi kuning kecokelatan, terutama jika pemilik kendaraan merokok secara rutin.


Sistem AC menjadi tempat penumpukan nikotin dan partikel lain dari rokok. Filter udara menjadi cepat kotor, menyebabkan bau tidak sedap dan mengurangi efisiensi pendinginan.


Nilai jual mobil juga dapat menurun drastis karena calon pembeli umumnya menghindari kendaraan yang memiliki bau asap atau kerusakan akibat rokok.


Solusi dan Saran

IDI Bajawa menganjurkan pengendara untuk menghindari kebiasaan merokok di dalam mobil. Ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan kebersihan kendaraan.


Bagi perokok yang sering mengemudi, pertimbangkan untuk berhenti merokok atau setidaknya melakukannya di luar kendaraan. Alternatif lain adalah menggunakan pengharum ruangan yang netral untuk mengurangi efek bau asap, meskipun ini tidak menyelesaikan masalah residu.


IDI juga merekomendasikan edukasi lebih lanjut bagi masyarakat tentang bahaya third-hand smoke dan pentingnya menjaga lingkungan kendaraan bebas asap rokok.


Kampanye publik dan sosialisasi mengenai dampak buruk ini dapat menjadi langkah preventif untuk menurunkan prevalensi merokok di dalam kendaraan pribadi.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.