Dampak Polusi Lalu Lintas terhadap Kesehatan Pernapasan, IDI Purworejo Angkat Bicara

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Polusi lalu lintas terus menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia, terutama pada sistem pernapasan.

Dampak Polusi Lalu Lintas terhadap Kesehatan Pernapasan, IDI Purworejo Angkat Bicara
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ Ben_Kerckx


Menurut data IDI Purworejo melalui idikotapurworejo.org, paparan polusi dari kendaraan bermotor yang tinggi di kawasan perkotaan dapat memperparah berbagai gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan bahkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).


Selain itu, laporan menunjukkan bahwa konsentrasi polutan seperti PM2.5 di udara perkotaan sering kali melampaui ambang batas aman yang ditetapkan oleh WHO, terutama di kota-kota besar Indonesia.


Polusi udara dari emisi kendaraan bermotor mengandung partikel halus (PM2.5), nitrogen oksida (NOx), dan karbon monoksida (CO). Polutan ini memiliki kemampuan untuk masuk jauh ke dalam paru-paru hingga aliran darah.


Studi menunjukkan bahwa paparan terhadap PM2.5 dapat meningkatkan risiko asma hingga 28% dan PPOK hingga 37%. Ini terutama terjadi pada mereka yang tinggal di dekat jalan raya atau area dengan lalu lintas padat.


Polusi udara juga diketahui memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti asma kronis atau infeksi saluran pernapasan akut, yang menjadi penyebab utama kunjungan ke rumah sakit di wilayah dengan kualitas udara buruk.


Data dari Global Burden Diseases 2019 mencatat bahwa empat dari sepuluh penyakit paling umum di Indonesia berasal dari gangguan pernapasan. Penyakit seperti pneumonia, PPOK, dan kanker paru-paru terus menduduki posisi tinggi sebagai penyebab kematian di negara ini.


Kota besar seperti Jakarta memiliki tingkat PM2.5 yang hingga 17 kali lipat lebih tinggi dari batas yang ditetapkan WHO. Polutan ini bukan hanya berasal dari kendaraan bermotor, tetapi juga dari aktivitas industri dan kebakaran lahan.


Upaya untuk mengurangi dampak polusi udara membutuhkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah telah menggalakkan program seperti penggunaan kendaraan listrik dan peningkatan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan.


Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, langkah preventif seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menerapkan pembatasan emisi kendaraan sangat penting untuk memperbaiki kualitas udara.


Selain itu, edukasi tentang dampak polusi udara dan penggunaan masker filtrasi dapat membantu masyarakat melindungi diri dari paparan langsung.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.