Ratusan Opang di Pasir Impun Bandung Tuntut Ganti Rugi Rp 10 Juta per Orang Imbas Diperbolehkannya Ojek Online Beroperasi

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Polemik antara ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) di berbagai wilayah Indonesia terus menjadi isu yang belum terselesaikan, termasuk di Pasir Impun yang sudah sedari lama jadi zone merah opang vs ojol. 

Ratusan Opang di Pasir Impun Tuntut Ganti Rugi Rp 10 Juta per Orang Imbas Diperbolehkannya Ojek Online Beroperasi
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ terimakasih0

Di Pasir Impun, Mandalajati, kota Bandung, Jawa Barat, situasi ini memanas ketika ojol diperbolehkan beroperasi di wilayah tersebut. 

Persaingan antara kedua layanan transportasi ini menciptakan ketegangan yang berdampak langsung pada para opang. 

Mereka merasa terancam dengan hadirnya ojol yang berpotensi menggerus pendapatan yang sudah mereka andalkan bertahun-tahun.

Situasi semakin sulit ketika ojol tidak hanya melintas, tetapi juga diperbolehkan untuk mengangkut penumpang di jalur yang biasa digunakan opang. 

Kondisi ini membuat para pengemudi ojek pangkalan merasa terpinggirkan, karena penumpang cenderung memilih layanan yang lebih cepat dan efisien seperti ojol. 

Konflik ini bukan pertama kali terjadi, sebelumnya sempat terjadi bentrokan fisik di antara kedua kelompok, meski akhirnya dapat dimediasi hingga tercapai perdamaian sementara.

Namun, isu ini kembali mencuat ketika sebanyak 135 opang di Pasir Impun menuntut kompensasi atau ganti rugi sebesar Rp 10 juta per orang. 

Tuntutan ini diajukan sebagai bentuk protes atas dibolehkannya ojol beroperasi di wilayah tersebut. Menurut mereka, kehadiran ojol menyebabkan penurunan pendapatan yang signifikan.

Para pengemudi opang merasa bahwa tanpa adanya kompensasi, mereka tidak akan mampu bertahan secara ekonomi. 

Ketua Opang Pasir Impun, Deni Kustiawan, menyatakan bahwa permintaan ini telah disampaikan ke pihak kecamatan, penyedia layanan ojol, hingga warga setempat. 

Deni juga menekankan bahwa dengan beroperasinya ojol di jalur tersebut, para pengemudi opang hampir tidak bisa lagi mencari nafkah. 

Mereka terpaksa menyaksikan ojol hilir mudik mengangkut penumpang sementara mereka sendiri tidak mendapatkan kesempatan yang sama. 

Tuntutan kompensasi ini menjadi langkah terakhir yang dirasa perlu oleh para opang, mengingat penurunan pendapatan yang signifikan sejak ojol diizinkan beroperasi di wilayah mereka. 

Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak kecamatan maupun perusahaan ojol terkait tuntutan tersebut. 

Polemik ini menunjukkan betapa pentingnya mediasi yang lebih mendalam untuk menemukan solusi yang adil bagi kedua pihak, agar persaingan bisnis tidak merugikan salah satu pihak.

Namun di sisi warganet, banyak yang merasa aneh dengan tuntutan ini, mengingat di daerah lain pun, sudah banyak ojol yang diperbolehkan beroperasi.

Terlebih lagi, konflik di wilayah Pasir Impun, kebanyakan terjadi karena pihak opang yang melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik ke pengemudi ojol.

Sekali pun meminta kompensasi atau pun ganti rugi, banyak warganet yang menilai harusnya bukan seperti ini (meminta uang) solusinya.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)