Pasir Impun Bandung Kembali Ramai Digruduk Ojol! Ini Penyebabnya

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Pasir Impun Bandung kembali menjadi sorotan setelah ramai perselisihan antara pengemudi ojek pangkalan (opang) dan pengemudi ojek online (ojol) di kawasan tersebut. 

Pasir Impun Bandung Kembali Ramai Digruduk Ojol! Ini Penyebabnya
Keramaian di daerah Pasir Impun Kota Bandung. Sumber: Tangkapan layar Instagram/ infobandungkota

Insiden ini menambah panjang daftar konflik yang melibatkan kedua kelompok transportasi ini di berbagai wilayah di Indonesia. 

Ketegangan yang terjadi pada akhir pekan kemarin di Pasir Impun, Kota Bandung, mencerminkan betapa kompleksnya dinamika sosial dan ekonomi yang melibatkan layanan transportasi berbasis aplikasi dan konvensional.

Perselisihan antara opang dan ojol di Pasir Impun bukanlah hal yang baru. 

Konflik ini seringkali dipicu oleh perbedaan tarif, jumlah penumpang yang semakin beralih ke ojol, serta ketidakpuasan opang terhadap kehadiran ojol yang dianggap 'mengambil' pelanggan mereka. 

Di banyak wilayah, konflik serupa kerap berujung pada kekerasan fisik atau intimidasi. Situasi ini tentu saja mengganggu ketertiban umum dan membuat masyarakat sekitar merasa tidak nyaman.

Pasca insiden tersebut, warga dari beberapa komplek di sekitar Pasir Impun memutuskan untuk mengambil sikap. 

Mereka membuat pernyataan tegas yang dipasang di pintu masuk pemukiman mereka, menyatakan bahwa mereka bebas memilih moda transportasi apapun yang ingin digunakan.

Pernyataan ini tidak hanya merupakan bentuk dukungan terhadap hak-hak konsumen, tetapi juga sebagai protes terhadap segala bentuk tindakan main hakim sendiri dan premanisme yang terjadi di wilayah mereka. 

"Kami warga BCV1, BCV2, Bukit Padjajaran, Citra Wanagiri, Golden Pasir Impun, Grand Panoramic, Green Garden View, Sayana Terrace House, Taman Melati bebas memilih moda transportasi apapun (ojol, opang, taksi, dll)," tulis pernyataan terbuka tersebut.

Sayangnya, meskipun pernyataan tersebut menunjukkan keberanian warga untuk menolak intimidasi, respons dari beberapa oknum tidaklah positif.

Pada hari berikutnya, terjadi penolakan terhadap banner yang dipasang oleh warga, yang mengarah pada situasi yang kembali memanas di Pasir Impun. 

Dilansir dari akun Instagram/infobandungkota, situasi siang itu, sekitar pukul 12.10 WIB, diwarnai dengan ketegangan setelah ada pihak-pihak yang menolak pemasangan banner tersebut. 

Hal ini menambah kompleksitas situasi di lapangan, di mana hak warga untuk menentukan pilihan transportasi mereka sendiri dipertanyakan dan dihadapkan pada penolakan oleh pihak-pihak tertentu.

Fenomena ini memperlihatkan betapa rentannya kondisi sosial di wilayah yang belum sepenuhnya bisa menerima kehadiran layanan transportasi modern seperti ojek online. 

Meski layanan ini menawarkan kenyamanan dan efisiensi, keberadaannya masih menjadi ancaman bagi sebagian pihak yang merasa kehilangan pendapatan akibat pergeseran preferensi konsumen.

 Untuk itu, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan adil bagi semua pihak.

Di sisi lain, langkah yang diambil oleh warga Pasir Impun patut diapresiasi sebagai bentuk keberanian dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Namun, hal ini juga menjadi tantangan bagi aparat keamanan dan pihak berwenang untuk memastikan bahwa konflik ini tidak berujung pada kekerasan yang lebih besar. 

Semua pihak diharapkan dapat menahan diri dan mencari solusi terbaik melalui dialog dan mediasi, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

  Ikuti Kami di  -Google News-


 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠