Ngerinya Dampak Gangguan Kesehatan Akibat Polusi Udara Saat Berkendara

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Polusi udara saat berkendara merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan pengemudi dan penumpang, terutama di daerah perkotaan dengan lalu lintas padat. 

Ngerinya Dampak Gangguan Kesehatan Akibat Polusi Udara Saat Berkendara
Bahaya polusi udara bagi pengemudi dan solusi untuk menguranginya. Sumber: Pixabay/ Ben_Kerckx


Polusi udara yang berasal dari emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai zat berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3), karbon monoksida (CO), dan partikel halus (PM2.5). 


Paparan yang terus-menerus terhadap polutan ini dapat menimbulkan dampak kesehatan yang signifikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.


Salah satu dampak utama polusi udara saat berkendara adalah gangguan pada sistem pernapasan.


Dilansir dari pafibondowoso.org, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara, terutama di perkotaan, meningkatkan risiko berbagai penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, hingga penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 


Partikel halus PM2.5 sangat berbahaya karena ukurannya yang kecil memungkinkan partikel tersebut masuk jauh ke dalam paru-paru, bahkan mencapai aliran darah. 


Hal ini meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan memperburuk kondisi kesehatan bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit paru-paru .


Selain gangguan pernapasan, paparan polusi udara saat berkendara juga dapat menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan. 


Polutan seperti nitrogen dioksida dapat mengiritasi selaput lendir di mata dan tenggorokan, menyebabkan rasa perih dan peradangan. 


Kondisi ini umum terjadi di jalan raya dengan lalu lintas yang padat, terutama saat berkendara di kota-kota besar. 


Paparan gas buangan kendaraan bermotor di jalan tol atau jalan raya yang macet dapat memperburuk gejala ini.


Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan pernapasan, polusi udara juga dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. 


Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. 


Partikel PM2.5 yang dihirup melalui paru-paru dapat menyebabkan peradangan sistemik, meningkatkan tekanan darah, dan merusak pembuluh darah. 


Efek ini secara tidak langsung memicu risiko penyakit jantung, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit kardiovaskular.


Untuk mengurangi dampak buruk polusi udara saat berkendara, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah menjaga sirkulasi udara di dalam kendaraan. 


Pada kendaraan modern, mode sirkulasi udara internal pada sistem AC dapat membantu mengurangi masuknya udara dari luar yang mungkin terkontaminasi polusi tinggi. 


Ini sangat penting ketika berkendara di area dengan tingkat polusi yang tinggi atau saat terjebak macet.


Selain itu, penggunaan filter udara berkualitas tinggi di dalam kendaraan juga bisa membantu. 


Filter udara dapat menyaring partikel berbahaya dari udara luar sebelum udara tersebut masuk ke dalam kabin mobil. 


Ini adalah langkah sederhana yang efektif untuk menjaga udara di dalam mobil tetap bersih dan sehat.


Menghindari perjalanan pada jam-jam sibuk juga bisa menjadi strategi efektif. 


Pada jam sibuk, konsentrasi polutan di udara cenderung lebih tinggi karena jumlah kendaraan yang meningkat. 


Mengatur waktu perjalanan untuk menghindari jam padat dapat membantu mengurangi paparan polusi udara yang berbahaya.


Terakhir, pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang sering berkendara di daerah perkotaan dengan tingkat polusi tinggi. 


Dengan memantau kesehatan secara teratur, terutama kesehatan pernapasan dan jantung, pengemudi dapat lebih waspada terhadap dampak polusi udara dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.


  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)