Efek Turunkan Shock Depan KLX 150 SE! Wajib Dipikirkan Matang-matang!
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Modifikasi pada motor trail seperti Kawasaki KLX 150 SE sering kali dilakukan oleh para pemiliknya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan berkendara.
KLX150SE MY 2025 |
Salah satu modifikasi yang cukup populer adalah menurunkan shock depan agar pengendara yang memiliki postur tubuh lebih pendek dapat menapak ke tanah dengan lebih nyaman.
Namun, modifikasi ini ternyata menyimpan beberapa risiko yang wajib dipikirkan matang-matang sebelum dilakukan.
Adun, seorang modifikator motor di Cimahi, mengungkapkan bahwa menurunkan shock depan KLX 150 SE mungkin terlihat sederhana, tetapi efek sampingnya bisa cukup signifikan.
Salah satu dampaknya adalah potensi kerusakan pada shock depan. Ketika shock depan diturunkan, jarak bermain shock menjadi lebih terbatas.
Hal ini membuat shock bekerja lebih keras, terutama saat motor melintasi jalanan yang rusak atau bergelombang.
Adun menjelaskan bahwa semakin sering motor digunakan di jalan yang tidak rata, semakin besar risiko kerusakan pada komponen shock depan.
Selain itu, Adun juga menekankan bahwa KLX 150 SE memiliki karakteristik daya pegas yang sangat empuk.
Ketika motor dalam kondisi tanpa beban, ketinggian motor bisa cukup tinggi.
Namun, saat ada beban atau terjadi guncangan, motor bisa turun dengan cepat dan menjadi lebih pendek.
Jika shock depan diturunkan terlalu banyak, ada potensi motor "gasruk" atau menyentuh tanah ketika melintasi jalan yang tidak rata.
Ini tentu bisa menimbulkan masalah, terutama ketika berkendara di medan off-road yang penuh tantangan.
Tak hanya soal shock depan, modifikasi ini juga berimbas pada standar samping motor.
Adun mengingatkan bahwa penurunan shock depan akan membuat standar samping yang awalnya pas menjadi terlalu panjang.
Ketika standar samping terlalu panjang, motor bisa menjadi tidak stabil ketika diparkir.
Bahkan, ada risiko motor jatuh ke samping jika standar tidak bisa menopang motor dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan penggantian standar samping yang sesuai.
Adun menyarankan, jika memang harus mengganti standar samping, pastikan untuk memilih standar yang sesuai dengan model KLX 150 SE terbaru.
Ini penting karena posisi cantolan per pada standar samping KLX 150 SE terbaru berbeda dengan model KLX 150 lama.
Pada model terbaru, cantolan per berada di bagian belakang, bukan di depan seperti pada model lama.
Perbedaan ini mungkin terlihat sepele, tetapi sangat berpengaruh terhadap stabilitas motor saat diparkir.
Selain itu, ketinggian standar samping juga perlu diperhatikan. Idealnya, menurut Adun, tinggi standar samping yang dipilih harus berada di bawah 40 cm (biasanya 30 cm).
Ia menyarankan agar pemilik motor mengukur ketinggian standar samping yang dibutuhkan secara manual dengan menggunakan meteran.
Ini penting agar standar yang dipilih benar-benar sesuai dengan tingkat penurunan shock depan yang dilakukan.
Setiap penurunan shock akan mempengaruhi ketinggian standar yang dibutuhkan, sehingga pengukuran yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan motor tetap stabil saat diparkir.
Adun menambahkan bahwa banyak pemilik motor yang tidak mempertimbangkan hal ini secara mendalam sebelum melakukan modifikasi.
Akibatnya, mereka sering kali mengalami masalah dengan stabilitas motor ketika diparkir, atau bahkan mengalami kerusakan pada komponen shock depan setelah beberapa waktu penggunaan.
Menurutnya, hal ini bisa dihindari jika pemilik motor melakukan perhitungan yang tepat dan berkonsultasi dengan modifikator berpengalaman sebelum melakukan modifikasi.
Ia juga mengingatkan bahwa modifikasi pada motor tidak hanya soal penampilan atau kenyamanan sesaat.
Perubahan pada satu komponen motor sering kali memiliki dampak yang luas pada komponen lainnya.
Oleh karena itu, setiap modifikasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Adun mencatat bahwa menurunkan shock depan memang bisa memberikan kenyamanan bagi pengendara, terutama bagi mereka yang memiliki postur tubuh lebih pendek.
Namun, ia juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek teknis lain yang mungkin terpengaruh oleh modifikasi tersebut.
Shock depan, standar samping, dan bahkan keseimbangan motor secara keseluruhan adalah hal-hal yang tidak boleh diabaikan.
Ia mencontohkan beberapa kasus di mana pemilik motor terlalu fokus pada aspek visual atau kenyamanan sementara tanpa mempertimbangkan efek jangka panjangnya.
Akibatnya, mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki kerusakan yang muncul setelah beberapa waktu.
Oleh karena itu, Adun selalu menyarankan agar pemilik motor tidak tergesa-gesa dalam melakukan modifikasi, melainkan harus mempertimbangkan setiap aspeknya dengan cermat.
Wassalamu'alaikum.