Atasi Kelelahan Saat Berkendara? Kenali Penyebab Umum dan Tips Pencegahannya
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Kelelahan saat berkendara adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi keselamatan di jalan.
Tips mengatasi kelelahan saat berkendara untuk perjalanan yang lebih aman. Sumber: Pixabay/ Pexels |
Kondisi ini seringkali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurang tidur, kebosanan, serta durasi perjalanan yang terlalu lama tanpa istirahat yang cukup.
Penting untuk memahami penyebab serta cara mengatasi kelelahan agar dapat meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas.
Salah satu penyebab utama kelelahan saat berkendara adalah kurang tidur. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mencatat bahwa kelelahan menjadi penyebab ribuan kecelakaan setiap tahunnya.
Berkendara dalam kondisi mengantuk bisa sangat berbahaya karena menurunkan kewaspadaan dan kemampuan respons pengemudi.
Menurut Kementerian Perhubungan Indonesia, pengemudi yang mengantuk memiliki risiko kecelakaan tiga kali lebih besar dibandingkan pengemudi yang dalam kondisi prima.
Penurunan konsentrasi ini dapat menyebabkan pengemudi tidak menyadari adanya bahaya di jalan, seperti kendaraan yang berhenti mendadak atau perubahan kondisi lalu lintas.
Dilansir dari pcpafikotaambon.org, selain kurang tidur, kebosanan juga menjadi faktor yang memicu kelelahan saat berkendara. Mengemudi di jalan lurus dalam waktu lama, terutama di jalan tol yang minim variasi, dapat membuat pengemudi kehilangan fokus.
Dalam kondisi seperti ini, pengemudi cenderung merasa jenuh sehingga menurunkan tingkat konsentrasi.
Akibatnya, meskipun tidak merasa mengantuk, mereka bisa menjadi lebih lambat dalam merespons situasi darurat di jalan.
Untuk mengatasi kelelahan saat berkendara, penting bagi pengemudi untuk memastikan kondisi fisik prima sebelum memulai perjalanan.
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah kelelahan adalah dengan mendapatkan waktu tidur yang cukup, idealnya antara 7-8 jam per malam sebelum perjalanan.
Ini akan membantu menjaga konsentrasi dan energi saat berkendara. Mengemudi dalam kondisi segar secara fisik dan mental dapat mengurangi risiko kesalahan yang diakibatkan oleh kelelahan.
Selain itu, penting juga untuk mengambil istirahat secara berkala selama perjalanan panjang.
Disarankan untuk berhenti setiap dua jam untuk meregangkan otot, berjalan-jalan, dan mengisi ulang energi.
Langkah ini dapat membantu menghindari kekakuan otot serta menjaga kewaspadaan. Banyak rumah sakit dan pakar kesehatan juga merekomendasikan tetap terhidrasi selama perjalanan.
Minum air putih yang cukup bisa membantu menjaga fungsi otak tetap optimal serta mencegah dehidrasi yang dapat memperburuk rasa lelah .
Mendengarkan musik atau podcast yang menarik selama berkendara juga dapat menjadi cara efektif untuk menjaga kesegaran pikiran.
Dengan memberikan stimulasi pada otak, pengemudi akan tetap fokus dan terjaga.
Namun, penting untuk menghindari musik yang terlalu lambat karena bisa memicu rasa kantuk.
Sebagai tambahan, mengonsumsi camilan sehat seperti buah, kacang-kacangan, atau yogurt selama perjalanan juga dapat memberikan energi tambahan dan membantu menjaga tubuh tetap fit.
Jika rasa kantuk mulai datang, jangan ragu untuk berhenti di tempat yang aman dan beristirahat sejenak.
Tidur singkat selama 15-20 menit di rest area dapat membantu mengembalikan kewaspadaan dan energi .
Terakhir, jika memungkinkan, berbagi tugas berkendara dengan teman atau anggota keluarga adalah solusi yang baik.
Dengan bergantian mengemudi, kita dapat memberi waktu istirahat yang cukup bagi setiap pengemudi sehingga energi tetap terjaga sepanjang perjalanan.
Dalam situasi apa pun, mengabaikan tanda-tanda kelelahan saat berkendara adalah kesalahan besar.
Kelelahan dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk membuat keputusan cepat, bereaksi terhadap situasi mendadak, dan mengendalikan kendaraan secara optimal.
Mengatasi kelelahan dan memastikan tubuh tetap bugar di belakang kemudi bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keselamatan.
Wassalamu'alaikum.