Atasi Gangguan Tidur Setelah Berkendara Panjang! Ini Tipsnya
Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Gangguan tidur sering dialami oleh pengemudi setelah menempuh perjalanan panjang.
Solusi mengatasi gangguan tidur setelah perjalanan panjang. Sumber: Pixabay/ qimono |
Kelelahan fisik dan mental yang muncul setelah berkendara dalam waktu lama dapat menyebabkan kesulitan tidur atau bahkan insomnia.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik dan psikologis saat berkendara.
Dilansir dari pcpafisorong.org, salah satu penyebab utama dari gangguan tidur ini adalah ketegangan otot dan stres. Saat mengemudi, pengemudi berada dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama.
Posisi tubuh yang statis ini, terutama jika dilakukan selama berjam-jam, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan nyeri di beberapa bagian tubuh seperti leher, punggung, dan bahu.
Ketegangan otot yang terjadi secara terus-menerus dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk rileks setelah berkendara, sehingga menyulitkan pengemudi untuk tertidur dengan cepat.
Selain itu, stres yang disebabkan oleh kondisi lalu lintas yang padat juga menjadi faktor signifikan dalam gangguan tidur ini.
Situasi lalu lintas yang padat dapat memicu stres emosional, yang kemudian mempengaruhi kondisi mental pengemudi.
Stres ini, terutama jika terjadi dalam waktu lama, dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, seperti kortisol, yang mempengaruhi siklus tidur alami.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation, perjalanan panjang yang memicu rasa lelah ekstrem seringkali menjadi penyebab utama gangguan tidur yang dialami oleh pengemudi .
Solusi pertama untuk mengatasi gangguan tidur setelah perjalanan panjang adalah dengan melakukan peregangan tubuh setelah berkendara.
Peregangan ringan dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah ke area-area tubuh yang tegang, sehingga tubuh lebih siap untuk beristirahat.
Gerakan peregangan ini juga dapat membantu melepaskan ketegangan yang menumpuk selama berkendara.
Selain itu, mandi dengan air hangat sebelum tidur juga dapat menjadi solusi efektif.
Mandi air hangat membantu merilekskan otot dan memberikan sensasi nyaman, yang pada akhirnya mempersiapkan tubuh untuk tidur.
Menghindari konsumsi kafein dan makanan berat sebelum tidur juga sangat penting, karena zat-zat tersebut dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat tubuh tetap terjaga.
Jika gangguan tidur setelah berkendara terjadi secara berulang, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur.
Konsultasi ini dapat membantu mengidentifikasi apakah ada masalah kesehatan lain yang mendasari, seperti sleep apnea atau gangguan tidur lainnya yang mungkin memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Langkah lain yang dapat diambil adalah memperhatikan rutinitas sebelum tidur.
Aktivitas seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mendengarkan musik relaksasi dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, sehingga lebih mudah untuk tidur dengan nyenyak.
Dalam jangka panjang, memperhatikan pola tidur yang sehat sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kinerja berkendara.
Pengemudi yang tidak mendapatkan tidur yang cukup atau mengalami gangguan tidur berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan lalu lintas karena berkurangnya kewaspadaan dan refleks saat berkendara.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan prioritas pada kualitas tidur, terutama setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan .
Wassalamu'alaikum.