Apakah FIF Masuk Bi Checking? Ternyata Beda-beda! Ini Penjelasannya

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Dalam dunia pembiayaan, terutama terkait dengan lembaga multifinance seperti FIF, sering muncul pertanyaan seputar apakah lembaga ini masuk dalam sistem BI Checking atau tidak. 

Apakah FIF Masuk Bi Checking? Ternyata Beda-beda! Ini Penjelasannya

Ini menjadi perhatian penting bagi calon nasabah yang ingin mengajukan pinjaman atau pembiayaan di FIF. 

Pertanyaan yang kerap muncul adalah, apakah pengajuan pinjaman di FIF selalu akan tercatat dalam BI Checking, atau ada pengecualian tertentu?

Ternyata, jawabannya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis dan jumlah pinjaman yang diajukan.

Untuk pengajuan gadai motor di FIF dengan nilai pinjaman di bawah Rp20 juta, prosedur pengajuan tidak melibatkan BI Checking.

Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi mereka yang mungkin memiliki riwayat kredit yang kurang baik atau bagi yang ingin mendapatkan pinjaman tanpa harus khawatir tentang status BI Checking.

Namun, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Asep Ali, Unit Head dari FIF Finance Batujajar, menjelaskan bahwa meskipun pengajuan pinjaman dana tunai di bawah Rp20 juta tidak melalui BI Checking, nasabah tetap harus berhati-hati. 

Jika terjadi pelanggaran, seperti kelalaian dalam membayar cicilan atau angsuran, FIF memiliki kewenangan untuk memasukkan data nasabah tersebut ke dalam sistem BI Checking. 

"Jangan langsung merasa aman, walaupun pada awalnya pinjaman di bawah Rp20 juta tidak pakai BI Checking," ujar Asep. 

"Karena begitu nasabah lalai dalam pembayaran, nama mereka bisa masuk ke BI Checking."

Dengan demikian, meskipun nasabah merasa lega karena tidak perlu melewati BI Checking pada awal pengajuan, risiko tetap ada. 

Kelalaian dalam pembayaran bisa berujung pada masalah keuangan yang lebih besar di kemudian hari.

Asep menambahkan, "Jika nama sudah masuk ke BI Checking, dampaknya bisa panjang. Nasabah tersebut bisa mengalami kesulitan saat ingin mengajukan pinjaman di tempat lain, karena statusnya sudah tercatat."

Sementara itu, untuk jenis pinjaman lain di FIF, terutama yang nilainya di atas Rp20 juta, prosedur BI Checking tetap wajib dilakukan. 

Artinya, calon nasabah harus memiliki catatan kredit yang baik agar pengajuan pinjaman mereka disetujui. 

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang mungkin memiliki riwayat kredit yang tidak sempurna. 

Asep menyatakan, "Kami memang harus memastikan bahwa nasabah memiliki kemampuan untuk membayar cicilan dengan baik, dan salah satu caranya adalah dengan memeriksa catatan BI Checking mereka."

Oleh karena itu, calon nasabah yang berencana mengajukan pinjaman di FIF, baik untuk gadai motor atau keperluan lainnya, perlu memahami aturan ini dengan baik. 

Pinjaman di bawah Rp20 juta mungkin terlihat lebih mudah diajukan tanpa BI Checking, namun kewajiban untuk membayar cicilan tepat waktu tetap harus dipegang teguh. 

"Nasabah yang bijak tentu akan memanfaatkan kemudahan ini dengan bertanggung jawab," ujar Asep, menekankan pentingnya kesadaran dan disiplin dalam mengelola keuangan.

Di sisi lain, bagi nasabah yang mengajukan pinjaman di atas Rp20 juta, persiapan lebih matang diperlukan, termasuk memastikan bahwa catatan kredit di BI Checking dalam kondisi baik. 

Tanpa itu, pengajuan pinjaman bisa tertolak, yang tentu saja bisa menghambat rencana keuangan yang sudah disusun. 

"Kami selalu sarankan untuk memeriksa status kredit sebelum mengajukan pinjaman besar, agar prosesnya bisa berjalan lancar," kata Asep menutup penjelasannya.

Dalam menjalani proses ini, penting bagi setiap calon nasabah untuk selalu bijak dan berhati-hati. 

Satu langkah keliru dalam manajemen keuangan bisa berdampak luas, bukan hanya pada kemampuan mendapatkan pinjaman, tetapi juga pada reputasi keuangan di mata lembaga keuangan lainnya.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)