Awas Modus Penipuan Jual Beli Velg di Facebook, Ini Pola Penipuannya

Daftar Isi

 Satupiston.com - Assalamu'alaikum. Awas ada modus penipuan jual beli velg dan onderdil motor di Facebook. Kenali ciri-cirinya agar kita sama-sama bisa waspada.

Awas Modus Penipuan Jual Beli Velg di Facebook, Ini Pola Penipuannya
Tankapan layar antara penipu dan calon pembeli. (Awas, modus penipuan jual beli velg di Facebook)

Baru-baru ini, kami di Satupiston.com mencoba berbelanja velg motor untuk KLX 150SE di Facebook. Kami memfilter hasil pencarian berdasarkan lokasi untuk memudahkan transaksi. 


Setelah menemukan velg yang cocok, kami menghubungi penjual yang ternyata menggunakan modus penipuan. Penipu ini mengiklankan velg di Bandung, namun mengaku berada di Jakarta.


Setelah dihubungi melalui WhatsApp, ada beberapa kejanggalan yang terungkap. Pertama, penipu menelepon terlebih dahulu setelah hanya ditanya mengenai ketersediaan velg motor, sesuatu yang jarang dilakukan oleh penjual velg. 


Biasanya, penjual velg di toko besar tidak akan melakukan hal ini. Penipu sendiri mengaku bekerja di bawah seorang bos yang memiliki toko velg.


Penipu kemudian memberikan informasi mengenai pengiriman dan pembayaran. Katanya, pengiriman dilakukan melalui JNT Cargo, karena mereka satu kantor dengan layanan tersebut. 


Untuk pembayaran, penipu menyarankan menggunakan Tokopedia. Namun, ketika diminta link produk di Tokopedia atau melakukan transaksi di sana, penipu memberikan alasan yang janggal.


Penipu mengatakan bahwa penjualan di Tokopedia, Lazada, Shopee, atau Bukalapak tidak diizinkan oleh bosnya. 


Ini jelas kontradiktif. Bagaimana mungkin pembayaran diizinkan melalui Tokopedia, tetapi penjualan barang tidak boleh dilakukan di platform tersebut? 


Ini adalah modus penipuan klasik. Tim Satupiston.com pernah mengalami hal serupa dalam transaksi jual beli smartphone. 


Penipu mencoba mengelabui dengan meminta pembayaran melalui Tokopedia dalam bentuk Top Up, seolah-olah transaksi dilakukan di sana, padahal tidak.


Kejanggalan lainnya adalah penjual velg besar yang tidak mau menjual di Tokopedia, Lazada, Shopee, atau Bukalapak, tetapi justru memilih Facebook. Strategi pemasaran ini sangat mencurigakan. 


Meskipun ada biaya tambahan saat menjual di marketplace seperti Tokopedia atau Shopee, biaya tersebut sebanding dengan keuntungan yang didapatkan. 


Marketplace memberikan keamanan dalam tracking dan pemecahan masalah pengiriman.


Membatasi pembeli untuk menggunakan marketplace online seperti Tokopedia hingga Shopee tidak masuk akal. 


Jika ada biaya tambahan, tinggal dibebankan ke pembeli. Alasan penjual berkantor atau bekerja sama dengan jasa ekspedisi juga sering digunakan dalam modus penipuan. 


Ini adalah taktik lama yang mudah terbaca oleh mereka yang sudah lama berkecimpung dalam jual beli online.


Penipuan ini juga mencakup taktik harga yang tidak lagi di bawah pasar, melainkan sesuai harga pasar. 


Tujuannya adalah untuk mengelabui masyarakat awam yang tidak curiga dengan harga tersebut. Dengan demikian, penipuan ini terlihat lebih meyakinkan dan sulit terdeteksi bagi pembeli yang tidak waspada.


Cara Mengenali dan Menghindari Penipuan

Ketika bertransaksi online, selalu waspada terhadap penjual yang memberikan informasi yang tidak konsisten. 


Jika penjual mengaku bisa menerima pembayaran melalui platform tertentu tetapi menolak menjual barang di platform tersebut, itu adalah tanda peringatan. 


Selain itu, penjual yang menelepon terlebih dahulu atau mengaku bekerja di bawah seorang bos besar juga patut dicurigai.


Selalu lakukan transaksi di platform yang menyediakan perlindungan bagi pembeli, seperti Tokopedia atau Shopee. 


Hindari melakukan pembayaran di luar platform yang menyediakan layanan escrow atau perlindungan transaksi. Jika penjual menolak, lebih baik cari penjual lain yang lebih terpercaya.


Perhatikan juga harga barang yang ditawarkan. Jika terlalu murah, itu bisa menjadi tanda penipuan. Namun, harga yang sesuai pasar juga tidak selalu menjamin keaslian penjual. 


Lakukan komparasi dan cek reputasi penjual sebelum melakukan transaksi. Baca ulasan dan testimoni dari pembeli sebelumnya.

Wassalamu'alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)