Lin Jarvis Berpisah dengan Yamaha Monster Energy MotoGP

Daftar Isi

Lin Jarvis Berpisah dengan Yamaha Monster Energy MotoGP
Quartararo (20), Lin Jarvis (tengah), dan Vinales (12)

Lin Jarvis tinggalkan Yamaha Monster Energy MotoGP, faktor usia ditengarai menjadi alasan kenapa pria yang lama di grid MotoGP ini memilih berpisah dengan Yamaha.

 

Satupiston.com - Assalamu’alaikum. MotoGP musim 2024 akan menjadi momen tersendiri bagi jagat balap dunia.

 

Sebuah kabar mengejutkan datang dari salah satu tim paling bergengsi dalam ajang balap motor tertinggi ini.

 

Lin Jarvis, salah satu manager terlama dan paling berpengaruh di grid MotoGP saat ini, akan mengakhiri masa jabatannya di Yamaha setelah 26 tahun memimpin divisi balap perusahaan asal Jepang tersebut.

 

Jarvis, yang kini berusia 66 tahun, telah memainkan peran sentral dalam kesuksesan Yamaha di MotoGP selama lebih dari dua dekade.

 

Bersama dengan Davide Brivio, ia berhasil meyakinkan legenda Valentino Rossi untuk bergabung dengan proyek Yamaha pada tahun 2004, sebuah keputusan yang menjadi tonggak bersejarah bagi Yamaha.

 

Periode gemilang Yamaha dimulai sejak kedatangan Rossi, di mana bersama-sama mereka merebut gelar juara dunia pada tahun 2004, 2005, 2008, dan 2009.

 

Meskipun terjadi pergantian dominasi saat Jorge Lorenzo mengukuhkan diri sebagai juara pada 2010, 2012, dan 2015, namun Yamaha tetap menjadi kekuatan dominan di MotoGP.

 

Setelah periode yang dikuasai oleh Marc Marquez dan Honda, Yamaha kembali meraih gelar juara melalui pembalap muda berbakat, Fabio Quartararo, pada tahun 2021.

 

Kepemimpinan Jarvis telah membawa Yamaha meraih total delapan gelar juara dunia di ajang MotoGP, mencatatkan namanya sebagai salah satu manager paling sukses dalam sejarah balap motor.

 

Kontribusi terbaru Jarvis terlihat dari kesuksesan meraih perpanjangan kontrak Fabio Quartararo dengan Yamaha.

 

Langkah ini menandai komitmen Quartararo untuk tetap bersama tim Yamaha Racing dalam dua tahun ke depan, sebuah keputusan yang tentu menjadi kabar baik bagi para penggemar balap motor di seluruh dunia.

 

Namun demikian, meski kesuksesan telah menghiasi perjalanannya bersama Yamaha, Jarvis mengumumkan bahwa musim 2024 akan menjadi musim terakhirnya di Yamaha. "Ini akan menjadi musim terakhir saya di Yamaha, saya akan berhenti pada akhir tahun ini," kata Jarvis kepada Motorsport.com.

 

Keputusan Jarvis untuk mundur setelah 26 tahun memimpin divisi balap Yamaha bukanlah keputusan yang mudah. "Saya telah melakukan ini selama 26 tahun, dan sungguh luar biasa bagi orang yang sama untuk memimpin sebuah proyek, di sebuah pabrik, dalam jangka waktu yang lama," ujarnya.

 

Meskipun meninggalkan Yamaha, Jarvis masih menyimpan banyak harapan untuk masa depan timnya.

 

Salah satu tugas terakhirnya adalah mengantarkan perubahan di dalam struktur tim Yamaha, termasuk mencapai kesepakatan dengan salah satu tim independen untuk mendapatkan kembali struktur tim satelit yang diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan paket motor Yamaha.

 

Sementara itu, tentang siapa yang akan menggantikan posisinya di Yamaha, Jarvis masih merahasiakannya meskipun mengisyaratkan bahwa calon penggantinya adalah seseorang dari dalam grup Yamaha.

 

Namun, banyak yang menduga bahwa Paolo Pavesio, direktur departemen pemasaran dan balap Yamaha Eropa, adalah sosok yang sangat mungkin mengambil alih posisi tersebut.

 

Pavesio, seorang pembalap Italia yang sangat terkait dengan dunia balap, telah menjadi pemain kunci dalam tim WorldSBK dan motocross untuk Yamaha.

 

Kiprahnya yang luas dan pengalamannya yang mendalam dalam industri balap motor menjadikannya kandidat yang sangat potensial untuk melanjutkan jejak sukses yang telah diukir oleh Lin Jarvis di Yamaha.

 

Dengan perpisahan Lin Jarvis dari Yamaha, MotoGP akan kehilangan salah satu figur terpenting dalam sejarah balap motor modern. Namun, seperti yang diungkapkan Jarvis sendiri, ini adalah saat yang tepat untuk memulai bab baru, baik bagi dirinya maupun bagi Yamaha.

 

Semoga perubahan ini akan membawa kesuksesan baru bagi kedua belah pihak, dan semoga Lin Jarvis akan tetap dikenang sebagai salah satu arsitek kesuksesan Yamaha di dunia MotoGP.

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.


  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)