3 Jenis Penguncian Helm, Mana Yang Terbaik?
Jenis tali penguncian helm itu apa saja? Setidaknya ada 3 macam yang banyak digunakan di helm-helm motor di Indonesia. Apa saja ya kira-kira? Dan mana yang paling aman?
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas
mengenai jenis-jenis sistem penguncian helm.
Helm di pasarkan dengan beragam jenis dan model, termasuk
pada sektor tali pengunciannya.
Di pasaran sendiri, setidaknya ada 3 jenis sistem penguncian
yang banyak digunakan. Yakni DD Ring, Quick Lock, hingga Micro Lock.
Jenis Penguncian Helm
-horz.jpg)
Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:
1. Quick Lock (Quick Release Buckle)
Model yang satu ini banyak digunakan dan mungkin sangat
familiar di kalangan para riders atau bikers.
Di mana, mode quick release buckle ini memiliki bentuk yang
sederhana dan kotak, serta saat dipakai, maka akan berbunyi seperti “klik”.
Ini juga yang kerap jadi iklan pesan layanan masyarakat di
pihak kepolisian, di mana pakai helm harus sampai bunyi klik.
Maksudnya, pakai helm itu jangan asal pasang ke kepala,
melainkan harus sampai dikunci pengunci helmnya.
2. Micro-Lock (Micrometic Buckle)
Ini juga banyak digunakan di Indonesia, di mana target
penguncian ini adalah untuk helm harian dan bukan untuk balap.
Jika quick lock memiliki bunyi klik, maka untuk micro lock
ini memiliki bunyi “drek”.
Soal penggunaan, ini juga untuk harian sama seperti quick
lock, di mana helm dengan penguncian micro lock atau pun quick lock ini tidak
boleh digunakan untuk balap.
3. Double D Ring (DD Ring)
Ini mungkin punya desain yang sederhana, namun soal
penggunaan, ini adalah jenis penguncian yang paling kuat.
Dibekali dengan 2 ring dengan desain seperti huruf D, cara
penggunaan dari sistem penguncian ini dapat dikatakan cukup ribet.
Namun untuk helm balap, sistem penguncian ini lah yang harus
digunakan.
Karena ribet saat dipakai dan dilepas, maka biasanya helm
balap yang menggunakan jenis penguncian ini akan menambahkan fitur emergency
quick release.
Fungsi dari EQRS atau emergency quick release system adalah agar
helm bisa dilepas secara cepat tanpa perlu melepas sistem penguncian (biasanya
melepas via busanya).
Video
Tips Memilih Helm Terbaik Untuk Digunakan
Helm adalah salah satu perlengkapan yang sangat penting saat
berkendara motor.
Selain melindungi kepala dari benturan dan luka, helm juga
menjadi elemen fashion yang dapat memperlihatkan gaya kita saat berkendara.
Namun, dengan banyaknya jenis dan merek helm yang tersedia
di pasaran, memilih helm yang baik dan cocok bisa jadi sulit.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk memilih helm yang
baik:
1. Pastikan Helm Sesuai dengan Standar Keamanan
Ketika memilih helm, pastikan helm tersebut memenuhi standar
keamanan yang ditetapkan oleh badan regulasi yang berwenang, seperti SNI, DOT,
atau ECE.
Dengan memilih helm yang memenuhi standar keamanan, Anda
dapat memastikan bahwa helm tersebut telah diuji dan terbukti aman untuk
digunakan.
2. Pastikan Helm Pas di Kepala
Helm yang pas di kepala sangat penting agar dapat memberikan
perlindungan yang optimal.
Pastikan helm tidak terlalu ketat atau terlalu longgar dan
sesuai dengan bentuk kepala Anda.
Pilih helm yang dapat menyesuaikan ukuran dengan adanya
sistem pengaturan yang baik di dalam helm.
3. Perhatikan Ventilasi
Ventilasi pada helm sangat penting untuk menjaga kepala Anda
tetap dingin dan kering saat berkendara.
Pastikan helm memiliki lubang ventilasi yang cukup untuk
memungkinkan udara mengalir masuk dan keluar dari helm.
4. Pilih Bahan yang Berkualitas
Pilihlah helm dengan bahan yang berkualitas dan tahan lama,
seperti polikarbonat atau fiberglass. Bahan-bahan tersebut tidak hanya ringan,
tetapi juga kuat dan tahan lama.
5. Pilih Warna dan Desain yang Menarik
Pilihlah warna dan desain yang menarik untuk meningkatkan
gaya Anda saat berkendara. Tapi jangan lupa, kenyamanan dan keamanan harus
menjadi prioritas utama saat memilih helm.
6. Tes Helm
Sebelum membeli helm, pastikan untuk mencobanya terlebih
dahulu. Coba gunakan helm dan pastikan kita merasa nyaman dan helm tidak terlalu ketat
atau longgar.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.