Cara Mengukur Tegangan Spul Motor Yang Baik dan Benar
Cara mengukur tegangan spul motor yang baik dan benar itu seperti apa? Berikut ini kami akan coba ulas mengenai hal ini. Jadi, semoga bisa dapat ilmunya.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas
mengenai cara ukur voltase spul atau alternator motor.
Alternator atau spul pada motor merupakan komponen yang
sangat penting karena berfungsi untuk menghasilkan listrik yang diperlukan
untuk mengisi baterai dan menggerakkan komponen elektronik lainnya.
Tegangan spul alternator motor merupakan salah satu faktor
yang penting untuk diketahui karena dapat mempengaruhi kinerja motor secara
keseluruhan.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan cara mengukur tegangan
spul alternator motor.
*Sebelum memulai
pengukuran, pastikan bahwa motor tidak sedang beroperasi dan sudah dingin.
Selain itu, pastikan bahwa alat pengukur yang akan digunakan sudah dalam
kondisi baik dan terkalibrasi dengan benar.
Cara Mengukur Tegangan Spul Motor Yang Baik dan Benar
Berikut adalah langkah-langkah cara mengukur tegangan spul
alternator motor:
1. Persiapan alat dan bahan
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan
pengukuran, yaitu multimeter atau avometer, kabel probe, dan diagram
kelistrikan motor yang akan diukur.
Jika sudah paham dengan sistem kelistrikan motor, siapkan
saja multitester atau avometer.
Kabel probenya bagaimana? Biasanya kabel probe sudah ada di
avometer atau multi tester.
2. Mencari kabel spul alternator
Cari kabel spul alternator pada diagram kelistrikan motor
yang akan diukur. Spul alternator biasanya terdiri dari tiga buah kumparan yang
masing-masing terhubung ke tiga titik pada rectifier.
Coba periksa blok mesin sebelah kiri (biasanya ini umum pada
motor bebek hingga sport), di mana jika ada kabel yang keluar di area blok
mesin sebelah kiri, maka kemungkinan besar itu adalah kabel untuk spul.
Meski spul sendiri biasanya ada di blok mesin sebelah kiri,
namun terkadang kabel dan soketnya mengular hingga ke bagian atas atau kanan
mesin tergantung perkabelan di bodi motor.
3. Gunakan multimeter atau Avometer
Hubungkan multimeter atau avometer pada posisi AC Voltage. Kenapa
di mode AC atau arus bolak-balik? Karena arus dari spul sendiri masih AC.
Karena arusnya AC, maka hati-hati tersetrum. Gunakan
tegangan yang tinggi pada alat ukur, misal di angka 200 Volt.
4. Mengukur Tegangan Spul
Sambungkan kabel probe merah ke titik kumparan pertama dan
kabel probe hitam ke titik ground pada motor.
Yang mana kabelnya? Kabelnya yang sudah kita bahas di poin
nomor dua, hanya saja, kita harus melepas atau mencabut dulu socket
penyabungnya agar bisa mengukur tegangan.
Jadi pengukurannya ada di lubang socket-nya dan tidak murni
langsung di kabelnya.
Mulailah mengukur tegangan pada spul pertama dengan memutar
kunci kontak hingga lampu indikator menyala. Setelah itu, nyalakan mesin motor
dengan bantuan starter.
Lakukan pengukuran dengan menghubungkan kabel probe merah ke
titik kumparan pertama dan kabel probe hitam ke titik ground pada motor.
Perhatikan angka pada multimeter atau avometer dan catat hasil pengukurannya.
Setelah selesai mengukur tegangan pada spul pertama,
lanjutkan dengan mengukur tegangan pada spul kedua dan ketiga dengan cara yang
sama (untuk kasus yang jumlah spulnya lebih dari satu).
5. Mengecek hasil pengukuran
Setelah selesai melakukan pengukuran pada spul alternator,
cek hasil pengukuran.
Jika tegangan pada spul alternator terlihat rendah atau
tidak sama, kemungkinan ada masalah pada spul.
Periksa kembali semua koneksi kabel dan pastikan semuanya
terhubung dengan baik.
Atau bisa jadi spul memang sudah rusak baik itu terbakar
atau benar-benar sudah putus dari dalam blok mesinnya.
Itulah cara mengukur tegangan spul alternator motor. Penting
untuk diingat bahwa hasil pengukuran ini hanya bisa menjadi panduan awal dan
tidak bisa menjadi patokan pasti dalam menentukan apakah spul alternator berfungsi
dengan baik atau tidak.
Untuk hasil yang lebih akurat, sebaiknya dilakukan
pengukuran dengan alat ukur yang lebih canggih dan akurat.
Selain itu, perlu diingat bahwa pengukuran tegangan spul
alternator harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.
Salah dalam menghubungkan probe atau mengalami hubungan
pendek saat melakukan pengukuran bisa merusak alat pengukur maupun komponen
motor.
Pengukuran tegangan spul alternator sebaiknya dilakukan oleh
teknisi yang berpengalaman dan memahami sistem kelistrikan motor dengan baik.
Jika kita tidak yakin atau tidak memiliki pengetahuan yang
cukup tentang hal ini, sebaiknya serahkan kepada teknisi yang kompeten dan
memiliki peralatan yang tepat.
Namun, bagi kita yang ingin mengetahui secara kasar apakah
spul alternator motor berfungsi dengan baik atau tidak, cara di atas dapat
menjadi panduan awal.
Penting untuk diingat bahwa spul alternator motor yang rusak
dapat mengakibatkan baterai tidak terisi dengan baik dan bisa mengakibatkan
motor menjadi mati mendadak saat berkendara.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pengukuran tegangan spul
alternator secara berkala untuk memastikan bahwa motor berfungsi dengan baik
dan tidak terjadi kerusakan yang bisa mempengaruhi kinerja motor secara
keseluruhan.
Selain itu, pastikan juga untuk melakukan perawatan motor
secara berkala untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada komponen motor.
Berapa Tegangan Output Spul Yang Normal?
Tadi sudah bahas cara ukur tegangan spul motor. Tapi hal itu
akan jadi sia-sia jika kita tidak bisa menarik kesimpulan.
Adapun untuk menarik kesimpulan mengenai kondisi spul, salah
satunya bisa dengan cara mengetahui apakah tegangan di spul motor dalam keadaan
normal atau tidak.
Idealnya tegangan spul untuk mengisi aki 12 volt (rata-rata
motor di Indonesia pakai aki 12 volt) itu berkisar di angka 13,6 volt hingga
sekitar 14 volt.
Dan setidaknya, spul itu masih bisa bekerja untuk mengisi
aki ketika output spul masih di angka 12 volt.
Tegangan ini berfungsi untuk mengisi baterai dan menyediakan
daya listrik yang diperlukan oleh sistem kelistrikan motor.
Tegangan minimal alternator sepeda motor yang masih dapat
dianggap normal adalah sekitar 13,6 volt.
Jika tegangan output alternator di bawah 13,6 volt, bisa
jadi ada masalah pada alternator seperti spul yang rusak dan tidak bekerja
dengan baik.
Hal ini bisa menyebabkan baterai tidak terisi dengan baik
dan bisa mengakibatkan motor mati mendadak saat berkendara.
Sementara itu, tegangan maksimal alternator sepeda motor
yang masih dianggap normal adalah sekitar 14 volt.
Jika tegangan output alternator di atas 14 volt, hal ini
juga bisa menandakan adanya masalah pada alternator seperti regulator yang
tidak bekerja dengan baik atau terdapat gangguan pada sistem kelistrikan motor.
Namun, perlu diingat bahwa nilai tegangan output alternator
sepeda motor ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi dan lingkungan
sekitar.
Sebagai contoh, ketika mesin motor dinyalakan, tegangan
output alternator dapat meningkat menjadi sekitar 13 hingga 14,5 volt karena
beban listrik pada sistem kelistrikan motor tidak sebesar ketika motor dalam
keadaan mati.
Selain itu, jika kita menggunakan aksesori yang membutuhkan
daya listrik yang lebih besar seperti lampu LED atau audio system, maka
tegangan output alternator juga bisa berubah sesuai dengan kebutuhan daya
listrik yang diperlukan.
Jadi, tegangan output alternator sepeda motor memang
bervariasi tergantung pada kondisi dan kebutuhan sistem kelistrikan motor.
Namun, sebagai pedoman umum, tegangan output alternator
sepeda motor yang normal berkisar antara 13,6 volt hingga 14 volt.
Jika kita mengalami masalah pada sistem kelistrikan motor,
sebaiknya segera periksakan ke teknisi yang berpengalaman agar masalahnya bisa
segera diatasi.
Demikianlah artikel mengenai cara mengukur tegangan spul
alternator motor ini.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita yang ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai sistem kelistrikan pada motor.
Jangan lupa untuk selalu mengutamakan keselamatan saat
melakukan pengukuran dan pastikan untuk berkonsultasi dengan teknisi yang
berpengalaman jika kita mengalami masalah pada motor.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.