10 Resiko Kerja di Alfamart itu Apa Saja?
Resiko kerja di Alfamart itu apa saja? Terlebih untuk yang bagian seperti kasir, pramuniaga, gudang, dan yang setara lainnya yang memang kerap membuka lowongan pekerjaan di posisi tersebut.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas
mengenai suka-duka kerja di Alfmart.
Buat yang sudah membaca artikel sebelumnya mengenai resiko kerja di Indomaret, mungkin akan
bisa menebak isi dari artikel yang satu ini.
Ya, kurang lebih kerja di Indomaret dan Alfamart terlebih di
bagian-bagian yang disebutkan di atas itu mirip-mirip.
Pasalnya, kedua perusahaan retail ini punya cara main yang
mirip-mirip.
Jadi untuk suka-duka kerja di Alfamart sendiri kurang lebih
adalah sebagai berikut.
Resiko Kerja di Alfamart itu Apa Saja?
Setidaknya ada beberapa suka-duka ketika kerja di Alfamart
yakni sebagai berikut:
1. Harus Siap dengan Jam Kerja Yang Lebih Lama
Secara umum di perusahaan retail, biasanya jam kerjanya
sering ngaret atau lebih lama.
Misalnya saja ketika jam buka toko adalah pukul 8 pagi, maka
biasanya karyawan harus siap sebelum jam tersebut (misal pukul 7 harus sudah
ada di toko untuk siap-siap buka toko).
Lalu ketika pulang, terlebih yang kerja siang ke malam hari,
biasanya akan ada waktu pulang yang ngaret.
MIsal untuk melakukan pembuatan laporan penjualan,
bersih-bersih toko, dan lain sebagainya.
Ingat, di toko retail biasanya tidak ada uang lembur atau
overtime.
2. Harus Terbiasa Nombok Uang Jika Ada Yang Kurang/ Dicuri
Yang selanjutnya adalah harus terbiasa menombok atau
mengganti uang yang kurang akibat lalai dalam menghitung uang saat melayani
pembeli atau karena ada pencurian.
Jika lalai karena ulah sendiri yakni teledor dalam
menghitung kembalian, maka kita sendirilah yang harus menggantinya.
Sedangkan jika ada aksi pencurian, maka kebijakan bisa
berubah, semisalyang menggantinya adalah seluruh karyawan.
3. Resiko Kerja di Alfamart: Harus Segala Bisa
Yang kerja digudang harus bisa meng-cover kasir bila mana
kasir berhalangan hadir atau tengah ada kesibukan lain (misal mendata keluhan
konsumen).
Pun begitu, seorang kasir pun harus bisa angkat-angkat barang karena bisa saja bagian gudang atau bagian terkait sedang tidak ada.
4. Harus Siap Jika Ada Perampokan
Ini yang cukup horror dan berbahaya, di mana jika tengah
jaga malam atau di waktu lain yang rawan, maka harus siap jika ada aksi
pencurian atau perampokan.
Banyak kasus di mana minimarket buka 24 jam lalu dijadikan
sasaran pencurian oleh geng motor atau pun perampokan bersenjata.
Jelas hal ini sangat berbahaya sehingga pegawai di
minimarket tersebut harus siap sedia.
Meski cukup beresiko, namun sayangnya minimarket ini
biasanya tidak ada pegaman khusus seperti Satpam layaknya di Supermarket atau
pun Bank.
5. Resiko Kerja di Alfamart: Harus Terbiasa Dibentak Pembeli
Kita tidak pernah tahu bagaimana karakter dan mood dari
konsumen yang datang ke minimarket.
Kadang ada kesalahpahaman di antara pegawai dan pembeli.
Untuk itu harus terbiasa akan dimaki, dimarahi, hingga dibentak-bentak.
Ingat, kita benar pun bukan jaminan tidak akan pernah
dibentak oleh pembeli.
Ada berita di mana oknum konsumen mencuri coklat lalu oknum
tersebut entah kerasukan apa menjadi sangat “bersemangat” dalam
membentak-bentak konsumen.
6. Harus Siap Untuk Kejar Target Penjualan
Kerja di minimarket harus tahan banding dan mampu bekerja di
bawah tekanan target penjualan.
Ya, ini agar bisa dapat bonus tambahan dan barang-barang di minimarket bisa terjual.
Pernah masuk ke Alfamart dan pegawainya menawarkan “Sekalian
isi pulsa” atau menawarkan “tebus murah”?
Ya, itu adalah salah satu tindakan untuk menggenjot
penjualan agar sesuai dengan target.
7. Harus Siap Dipindahkan/ Mutasi
Hari ini kerja di toko A, mungkin Minggu depan harus siap
kerja di toko B yang jaraknya lebih jauh dari biasanya.
Kita harus siap, sebab ini adalah salah satu resiko dari
pekerjaan yakni harus siap sedia untuk dimutasikan.
8. Harus Siap Hari Libur Dipindahkan
Wah besok tanggal merah karena tahun baru, bisa tahun
baruan. Eits, sabar dulu. Jika kita kerja di industri retail, belum tentu
liburnya akan sesuai kalender.
Sebab bisa saja liburnya dipindahkan ke hari lain, terlebih
di masa-masa seperti tahun baru, biasanya pengunjung akan lebih banyak dari
biasanya.
9. Siap Sedia Mencari Recehan Untuk Kembalian
Kadang saat kita belanja di minimarket, nominalnya sedikit
nanggung, misalnya saja total belanja Rp. 50.700.
Artinya jika uang yang diberikan konsumen adalah Rp. 51.000,
maka harus ada kembalian 300 perak dan itu harus dikembalikan karena sudah
tidak zamannya lagi ditukar dengan permen.
Oleh karenanya di Alfamart sendiri biasanya harus siap sedia
yang namanya recehan atau uang koin untuk bekal kembalian.
10. Jika Ada Kasus, Harus Siap Jadi Saksi
Ada perampokan, ada motor yang hilang di parkiran, ada yang
tawuran masuk ke Alfamart, atau ada juga kasus di mana buronan narkoboy yang
bersembunyi di area minimarket.
Ya, jika kebetulan kita bekerja di waktu-waktu “Suram”
tersebut, maka kita harus siap bersaksi dan memberikan keterangan ke pihak
kepolisian.
Tapi kadang ada beberapa hal yang mungkin cukup berbelit,
seperti saat menyerahkan rekaman CCTV, di mana harus ada birokrasi dulu ke
atasan dan tidak bisa asal berikan begitu saja.
Jadi memang ada plus minus ketika bekerja di suatu tempat,
dan untuk tulisan selanjutnya, kita akan bahas mengenai kelebihan kerja di Alfamart. So, stay tune di Satupiston.com.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.