Gojek dan Grab Termasuk Pada Jenis E-Commerce Apa? Ini Jawabannya!

Daftar Isi

Gojek dan Grab termasuk pada jenis e-commerce apa sih? Mungkin ada yang masih bertanya-tanya soal ini dan mari kita bahas saja di sini untuk mengetahui jenisnya.

 

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai jenis e-commerce dari Gojek dan Grab.

 

Siapa sih yang tidak mengenal Gojek serta Grab? Di Indonesia sendiri, dua aplikasi layanan ini dapat dikatakan menjadi pemimpinnya.

 

Gojek dan Grab sendiri tidak hanya menjadi penyedia layanan ojek online atau taxi online saja, sebab ada juga layanan lain seperti pembayaran kebutuhan, dompet digital, hingga pembelian makanan via UMKM yang telah mendaftar di aplikasi tersebut.

 

Gojek dan Grab Termasuk Pada Jenis E-Commerce Apa? Ini Jawabannya!

Gojek dan Grab Termasuk Pada Jenis E-Commerce Apa? Ini Jawabannya!


Untuk layanan ojek online atau pun taxi online seperti layanan utama dari Gojek dan Grab, maka jenis e-commerce-nya adalah Online to Offline e-commerce.

 

O2O (dibaca O to O) atau Online to Offline e-commerce adalah jenis e-commerce yang menjajakan layanan via online (aplikasi) untuk kemudian eksekusi jasa/ layanan dilakukan secara offline (antar jemput via aplikasi Gojek atau Grab).

 

Namun perlu digaris bawahi jika ini hanya berlaku untuk layanan transportasinya saja seperti yang disebutkan di atas.

 

Sedangkan untuk layanan lain seperti pembayaran listrik, bayar pulsa, dan sejenisnya via aplikasi tersebut, maka jenis e-commerce-nya akan menjadi B2C.

 

B2C sendiri merupakan singkatan dari Business to Consumers atau pun Business to Costumer.

 

Yakni jenis e-commerse yang memberikan layanan bisnis dari pihak bisnis (perusahaan) ke konsumen atau pelanggan.

 

Perbedaan Customer dan Consumer

Pada dasarnya, antara customer dan juga consumer ini kerap didefinisikan sama yakni konsumen.

 

Tidak salah memang, karena secara garis besar memang konsumen. Tetapi jika ingin digali perbedaannya, keduanya punya perbedaan.

 

Secara translate, customer ini bisa dimaknai sebagai pelanggan, sedangkan consumer bisa dimaknai sebagai konsumen.

 

Bedanya apa? Bedanya terletak di karakteristik pembelian, di mana pelanggan itu bisa jadi merupakan consumer juga.

 

Maksudnya adalah customer atau pelanggan ini bisa membeli suatu produk untuk dijual kembali atau bias juga untuk konsumsi akhir (pribadi).

 

Sedangkan konsumen atau consumer dimaknai sebagai pembeli akhir atau pembeli yang konsumtif (tidak dijual lagi).

 

Macam-macam e-Commerce

Setidaknya ada beberapa jenis e-commerce yang biasa dijumpai di Indonesia, semisal adalah sebagai berikut:

  1. B2B atau Business to Business, yakni yang memberikan layanan dari pihak perusahaan (bisnis) pada perusahaan lain. Contohnya adalah Layanan Google Bisnis dan lain sebagainya.
  2. B2C atau Business to Consumer, yakni e-commerce yang memberikan layanan / penjualan produk dari perusahaan (bisnis) ke konsumen atau pelanggan. Contohnya adalah situs resmi Astra Honda Motor, Suzuki Indonesia, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, dan sejenisnya.
  3. C2C atau Customer to Consumer (bisa juga jadi consumer to consumer atau customer to customer), di mana ini merupakan model e-commerce yang di dalamnya terdapat transaksi dari para pelanggan bisnis itu sendiri. Misalnya pada online shop di aplikasi marketplace online seperti Shopee, Bukalapak, Lazada, dan sejenisnya.
  4. C2B atu Consumer to Business, yakni model e-commerce yang menjajakan layanan pada pihak bisnis atau perusahaan, semisal pada para pembuat desain yang menjajakan pembuatan logo ke perusahaan.
  5. B2A (B2G) atau Business to Administration (Business to Government), yakni jenis e-commerce yang yang menjajakan layanan atau produk pada lembaga termasuk lembaga pemerintah. Misalnya pihak ketiga yang memberikan layanan sistem website untuk administrasi perpajakan, BPJS, dan sejenisnya.
  6. C2A (C2G) atau Consumer to Administration (Consumer to Grovernment) yakni pihak pelanggan atau konsumen yang memberikan layanan ke suatu lembaga. Semisal membayar pajak, BPJS, tagihan listrik, dsb.
  7. O2O atau Online to Offline, yakni layanan yang sudah dibahas di artikel ini. Contohnya adalah aplikasi Gojek dan Grab yang menjajakan layanan via sistem online dan dieksekusi secara offline.

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)