Modus Penipuan Jual Beli Motor di Facebook, Hindari Transaksi Seperti Ini
Modus penipuan jual beli motor di Facebook, awal terjerat! Jual beli via Facebook memang sangat memudahkan penjual dan pembeli. Namun sebagai pembeli atau penjual, harus bisa saling berkomitmen dan waspada akan tidak penipuan.
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. kali ini kita akan membahas
mengenai modus jual beli motor.
Disclaimer: Tulisan ini
tidak bertujuan untuk memojokan salah satu situs web, melainkan memberikan
share pengalaman serta memberikan edukasi tentang modelan penipuan yang bisa
terjadi pada dua aplikasi kesohor tersebut.
Berita kurang mengenakan hadir dari salah satu rekan kami.
Di mana ia tertipu oleh modus jual beli motor bekas via Facebook.
Loh? Kenapa bisa begitu?
Modus Penipuan Jual Beli Motor di Facebook
Source: Pixabay |
Untuk mempermudah alur cerita, kami berikan inisial sebagai
berikut:
- Sebut saja A sebagai pembeli
- Sebut saja B sebagai penjual
- Sebut saja C sebagai si baj*ng*an yang melakukan modus penipuan
Jadi di sini, si penjual dan pembeli tidak melakukan
penipuan, namun ada pihak ketiga yang mengaku pada pembeli sebagai pemilik
motor (nipu nih).
Dan pada penjual motor, mengaku sebagai saudara si pembeli.
Singkat cerita, pembeli (yang tertipu) mencari salah satu
model motor bekas di Facebook marketplace.
Dan dapatlah kontak penjual yang ternyata merupakan penipu
(Si C).
Kenapa sudah dilabeli sebagai penipu? Sebab si C berperan
seperti makelar di mana tidak memiliki unit motor.
Foto dan alamat penjual motor didapat dari situs lain yakni
OLX.
Si C atau penipu ini berkata pada si A (pembeli/ rekan kami)
memiliki motor yang dititipkan di saudaranya karena si penipu tengah ada di
luar kota.
Singkatnya, Si C ini berkata pada si B (pemilik motor yang
asli) bahwa saudaranya (merujuk pada pembeli atau si A) akan mengecek barang ke
rumah.
Motor sudah dicek dan oke, kemudian si penipu atau si C
meminta si A atau rekan kami untuk mentransfer uang ke rekeningnya.
Dan ketika rekan kami ingin mengambil motor ke si B (pemilik
motor yang asli), maka terjadinya selisih paham.
Di mana si B bertanya, mana uangnya? Dan jadilah ruwet.
Setelah melapor ke polisi dan pihak bank, diketahui jika
uang yang ditransferkan sudah diambil dan direcah pada rekening-rekening lain.
Pentingnya Menyerahkan Uang Secara Langsung
Banyak yang merasa takut untuk membawa uang banyak. Ini wajar,
sebab tingkat perampokan dan pembegalan di Indonesia masih terbilang tinggi
(mungkin karena wilayahnya luas dan penduduknya banyak).
Oleh karenanya, banyak yang memilih untuk melakukan transfer
agar bisa lebih aman dan simpel.
Padahal membayar uang secara langsung bisa secara sah
membuktikan bahwa pembayaran telah dilakukan pada orang yang tepat.
Selain itu, pastikan menyiapkan surat pernyataan dan juga
materai 10 ribu, di mana surat tersebut menyatakan bahwa motor yang hendak
dibeli telah diserahkan oleh penjual ke pembeli.
Surat itu bukan hanya untuk formalitas saja, sebab saat
nanti hendak balik nama, maka akan dibutuhkan juga sebagai salah satu syarat
dokumen balik nama.
Hindari Membeli Motor via Pihak Ketiga
Jika pihak ketiganya adalah bank atau leasing, maka masih
oke-oke saja asal bank dan leasingnya terpercaya dan bukan abal-abal.
Sedangkan jika pihak ketiganya adalah perorangan dan tidak
jelas asal usulnya (belum pernah bertemu),maka sebaiknya skip atau hindari
meskipun menawarkan harga murah (ya kan yang penipuan biasanya harganya murah).
Ingat, kejadian seperti di cerita di atas ini sudah terjadi
beberapa kali dan dibagikan ceritanya di forum-forum otomotif.
Jadi buat yang hendak beli motor bekas via Facebook,
sebaiknya lebih waspada lagi.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.