Berat Motor KLX 230 S dan KLX 230 SE Berapa Kg?
Berapa berat KLX 230 S dan KLX 230 SE? Tertarik dengan motor KLX 230 S dan KLX 230 SE dan hendak membelinya? Mari kita bahas beberapa hal yang mungkin jarang diperbincangkan!
Satupiston.com –
Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas
mengenai berat motor KLX 230S dan KLX 230SE.
KLX 230 S adalah versi lebih kecil dari KLX 230 SE. Salah
satu pembeda yang cukup kontras dari kedua motor trail tersebut adalah tinggi joknya.
Namun apakah keduanya punya perbedaan bobot yang cukup
kontras?
Berat KLX 230 S dan KLX 230 SE
KLX 230 SE |
Meski punya tinggi jok dan perbedaan penggunaan aksesoris,
namun berat KLX 230 S dan KLX 230 SE adalah sama yakni di angka 134 Kg. Berat
tersebut adalah berat isi.
Berat isi atau curb weight adalah bobot yang dihitung
berdasarkan semua bahan bakar yang terisi lebih dari 90 persen, tool kits yang
dibawa jika ada, dan cairan lain yang diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan
dengan benar (termasuk bensin, oli, dan sejenisnya).
Namun berat isi ini belum termasuk berat pengendara atau
beban lain yang bukan dari “keperluan” berkendara bawaan pabrikan seperti yang
disebutkan di atas.
Wah menarik bukan? Ternyata bobot dari kendaraan tersebut
ternyata sama dan tidak ada perbedaan yang signifikan.
Cara Menurunkan Berat Motor
Bobot atau berat dari suatu motor jadi salah satu aspek yang
biasanya kerap dipertimbangkan sebelum membeli motor.
Adapun dari hemat kami, beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk menurunkan berat motor adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Velg Yang Lebih Ringan
Salah satu cara untuk mengurangi bobot kendaraan adalah
dengan menggunakan velg yang lebih ringan.
Pernahkah kalian bertanya kenapa velg racing atau untuk
kompetisi memiliki harga yang mahal? Alasannya adalah karena velg tersebut
didesain punya ukuran yang “besar” namun dengan bobot yang jauh lebih ringan.
Oleh karenanya, jangan heran jika velg racing bisa punya
bobot hingga setengah kali lebih ringan dari bobot velg standar.
Meski memang, velg racing biasanya memiliki daya tahan yang
terbilang lebih lemah sehingga lebih mudah rusak.
2. Menggunakan Ban Yang Lebih Ringan
Ada ban yang harganya lebih mahal meski ukurannya sama
seperti yang kita gunakan saat ini pada motor.
Selain karena kualitas bahan yang digunakan lebih bagus
serta daya cengkram yang lebih maksimal, mahalnya ban tersebut adalah karena
bobotnya yang dibuat lebih ringan sehingga cocok untuk keperluan balapan.
3. Menggunakan Knalpot Racing
Opsi lain adalah dengan menggunakan knalpot racing atau
meninggalkan knalpot standarnya dengan knalpot yang lebih ringan.
Bobot knalpot bawaan pabrik cenderung lebih berat karena
punya kontruksi untuk meredam suara mesin agar lebih senyap.
Sebaliknya, knalpot racing biasanya lebih ringan karena
kontruksinya free flow. Sayangnya,
knalpot racing ini tidak diperuntukan untuk penggunaan harian karena
bertentangan dengan undang-undang yang
berlaku di Indonesia.
4. Ganti Rangka
Opsi keempat dan tidak direkomendasikan adalah dengan
mengganti rangka ke rangka yang didesain khusus untuk balapan sehingga bobotnya
lebih ringan.
Salah satu alasan kenapa ganti rangka tidak direkomendasikan
adalah karena di Indonesia, rangka itu ada nomornya, sehingga jika diganti,
maka nomornya bisa hilang dan motor bisa berstatus tidak sah karena nomor
rangkanya sudah hilang.
Namun jika motor digunakan khusus untuk trabasan atau off
road dan untuk penggunaan harian di jalan, maka opsi ini bisa dilakukan.
Meski mungkin, rangka yang lebih ringan bisa berpengaruh
pada kekokohan rangka itu sendiri.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.