7 Keunggulan Honda Beat CBS-ISS vs CBS Biasa dan Kekurangannya

Daftar Isi

Apa saja keunggulan Honda Beat CBS-ISS dibanding CBS biasa atau varian standar? Yuk, kaum mendang-mending, kita timbang di artikel ini!

 

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai keunggulan dari Beat CBS-ISS.

 

Honda Beat jadi salah satu jawara dalam segi penjualan motor matic di Indonesia. Hingga kini, motor yang satu ini masih dipasarkan oleh Astra Honda Motor atau AHM.

 

Motor compact ber-cc 110 cc ini dulunya menjadi kuda hitam di mana mampu menumbangkan dominasi dari Yamaha Mio.

 

Untuk sekarang sendiri, Beat secara garis besar dipasarkan dengan 2 varian yakni versi CBS biasa dan CBS-ISS.

 

CBS sendiri adalah singkatan dari combi brake system, di mana ini mengacu pada jenis sistem pengereman berkombinasi di mana dengan menekan tuas rem belakang, maka otomatis rem depan pun akan ikut aktif.

 

Sedangan ISS adalah singkatan dari idling stop system ini adalah fitur mutakir yang nanti akan kita bahas di salah satu sub judul di artikel ini.

 

Keunggulan Honda Beat CBS-ISS vs CBS Biasa

7 Keunggulan Honda Beat CBS-ISS vs CBS Biasa dan Kekurangannya

Baiklah, ini merupakan keunggulan Honda Beat CBS-ISS dibanding CBS biasa:

1. Punya Fitur ISS

Seperti yang dibahas sebelumnya, salah satu kelebihan dari Beat CBS-ISS adalah adanya fitur ISS yakni Idling Stop System.

 

Adapun sistem ini memungkinkan mesin akan mati secara otomatis saat mesin dalam kondisi idle atau lamsang sekitar 3 hingga 5 detik.

 

Namun mesin akan otomatis menyala ketika kita menarik tuas gas pada motor. Ini jelas akan banyak membantu saat kita di tengah kemacetan yang panjang.

 

2. Lebih Hemat BBM Jadi Keunggulan Honda Beat CBS-ISS

ISS ini selain punya fungsi untuk mematikan dan menghidupkan mesin juga bertujuan agar BBM jadi lebih hemat terlebih di situasi kemacetan.

 

Sebagai informasi, saat macet, mesin motor menyala dan bensin tentu harus terus dibakar di dalam mesin.

 

Namun sayangnya, motor tidak melaju sehingga membuat kita rugi karena bensin terbakar namun motor tidak bergerak.

 

Tentu saja jika  ada fitur ISS ini, BBM akan jauh lebih hemat bahkan bisa lebih dari 50% jika kita terbiasa hidup di perkotaan yang jalannya benar-benar macet bahkan hingga berjam-jam terjebak di kemacetan.

 

3. Port USB Untuk Cas HP

Hal yang tidak dimiliki oleh Beat CBS biasa adalah fitur USB charger untuk ngecas HP. Di mana pada CBS-ISS sudah ada fitur untuk charger HP di laci sebelah kanan.

 

Laci depan sebelah kanan pun sudah bisa dibuka tutup, ini berbeda dengan Beat CBS biasa yang lacinya terbuka.

 

4. Kapasitas Aki Beat CBS-ISS Lebih Besar

Beat CBS-ISS punya kapasitas aki yang lebih besar bila dibandingkan dengan Beat CBS biasa.

 

Bayangkan saja, Beat CBS-ISS punya kapasitas aki sebesar 5 Ampere Hours sedangkan yang CBS biasa hanya memiliki ampere sebesar 3 Ampere Hours saja.

 

5. Beat CBS-ISS Punya 2 Varian

Dari segi varian, Beat CBS ISS punya dua varian yakni versi CBS-ISS dan versi Deluxe.

 

Ini tentu berbeda dengan Beat CBS biasanya yang hanya memiliki varian CBS saja.

 

Kelemahan Honda Beat CBS-ISS vs CBS Biasa

Selain keunggulan, rasanya tidak fair jika tidak membahas mengenai kelemahannya, ada pun beberapa kelemahan dari CBS-ISS ketimbang CBS biasa adalah sebagai berikut:

1. Harga Lebih Mahal

Yang pertama adalah harganya yang lebih maha, di mana Beat CBS biasanya hanya dibanderol sebesar Rp. 17.620.000 on the road Jakarta.

 

Sedangkan Beat CBS-ISS dibanderol dengan harga sebesar Rp. 18.326.000 dan yang varian Deluxe dibanderol dengan harga Rp. 18.472.000.

 

2. Bobot Lebih Berat

Beat CBS-ISS termasuk yang varian Deluxe punya bobot yang lebih berat yakni sebesar 90 Kg.

 

Sedangkan Beat CBS biasa hanya memiliki bobot sebesar 89 Kg saja.

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.