4 Penyebab Aki Kering Panas Saat Di Cas, Bisa Bikin Aki Rusak?
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai penyebab aki kering panas saat di cas, kira-kira bisa bikin rusak atau normal-normal saja?
Sebelum membahas lebih jauh, kita infokan terlebih
dahulu jika penulisan yang benar untuk pembahasan ini adalah dicas dan bukan di
cas.
Penulisan di yang dipisah dengan kata lain
artinya adalah menunjukan tempat, contohnya adalah di Bandung, di Indonesia,
dan lainnya.
Oke baiklah, mari kita
bahas kembali mengenai aki atau accumulator yang kerap disingkat sebagai accu.
Komponen yang satu ini
secara garis besar dibagi dalam 2 varian yakni versi aki kering serta aki
basah.
Untuk sekarang
sendiri, aki kering banyak digunakan pada kendaraan bermotor karena dinilai
bebas perawatan dan lebih simpel.
Meski memang, tidak
semua aki kering benar-benar merupakan aki kering (hanya aki MF saja), sebab
masih menggunakan cairan elektrolit di sel akinya.
Pada aki dengan jenis
tersebut, cairan elektrolit tersebut akan disekat sedemikian rupa agar air aki
tidak mudah mudah bocor, tumpah, hingga menguap.
Apa Saja Penyebab Aki Kering Panas Saat Di Cas?
Penyebab aki kering
panas saat di cas sebenarnya karena proses pengecasan itu sendiri dan di
beberapa kasus merupakan hal yang normal. Namun jika panas aki ini ternyata
berlebih hingga membuat kulit kita terasa terbakar ketika memegang aki, maka
jelas ini ada yang tidak beres.
Dari analisa kami,
berikut penyebab aki kering panas saat di cas:
1. Menggunakan Mode Quick Charger
Penyebab yang pertama adalah
karena menggunakan mode quick charger atau pengisian daya secara cepat.
Biasanya mode ini
mengusung ampere yang lebih besar dari mode normal, hingga efeknya adalah bisa
membuat aki jadi lebih panas ketika tengah di cas.
Mode quick ini memang
bisa membuat proses pengecasan bisa lebih cepat hingga 10 kali lipat. Namun efeknya
bisa membuat aki jadi lebih panas.
Apakah ini berbahaya?
Jawabannya adalah tidak jika ampere yang diberikan sesuai dengan spek aki.
Perlu diperhatikan
jika tiap aki punya spek berbeda dalam proses pengecasannya, ya ini tergantung
dengan kapasitas aki itu sendiri.
Ambil contoh aki GTZ8V
dari GS Astra yang punya spesifikasi pengecasan sebagai berikut:
- Standar atau normal => 0.7 Ampere x 5 – 10 jam
- Cepat => 3.5 Ampere x 1 Jam
Di atas, mode normal
dalam mengecas aki GTZ8V adalah dengan menyuplai ampere sebesar 0.7 Ampere
dengan durasi pengecasan selama 5 – 10 jam.
Sedangkan jika ingin
lebih cepat, maka bisa menggunakan ampere sebesar 3.5 Ampere dan proses
pengecasan pun bisa selesai hanya dalam waktu 1 jam saja bahkan bisa kurang.
2. Ampere Aki Terlalu Besar
Penyebab lain dari aki
kering yang menjadi panas ketika dicas adalah karena ampere yang diberi terlalu
besar, bahkan di atas angka rekomendasi quick charger.
Sebenarnya pada casing
aki, sudah ada anjuran pengecasan beserta ampere yang harus disetting untuk
pengecasan aki.
Namun karena
tulisannya hilang atau pudar, maka terkadang proses pengecasan ini dilakukan
dengan cara meraba-raba.
Salah satu efek buruk
ketika meraba-rama ampere yang ternyata terlalu tinggi adalah membuat aki
menjadi lebih panas dan memperpenendek usia aki karena dapat merusak cell-nya
hingga membuat air aki jadi menguap.
Kita ambil contoh aki
GTZ8V tadi yang batas maksimal pengisian asat dalam mode cepat adalah sebesar
3.5 Ampere.
Jika ternyata ampere
disetting ke angka 6 Ampere atau bahkan
8 Ampere dan tetap kekeuh dicas selama 1 jam, maka jelas ini akan membuat aki
menjadi panas bahkan sangat panas.
3. Durasi Pengecasan Aki Terlalu Lama
Ampere sudah disetting
ke anjuran dari spek aki, tetapi waktu pengecasannya tidak sesuai, hmm, ini sih
sama saja bohong!
Kami sendiri pernah
mengalami keteledoran oleh pihak bengkel, di mana aki milik kami dicas sampai
24 jam karena lupa dimatikan mesin charger akinya.
Efeknya bagaimana?
Efeknya aki sangat panas seperti wajan yang biasa dipakai untuk memasak telur
dadar.
Perlu diperhatikan
jika kita harus memonitor progres pengisian aki, sebab jika aki dibiarkan
terisi dalam jangka waktu lama dan alat charger yang kita memiliki tidak punya
fitur berhenti mengisi secara otomatis saat aki sudah penuh, maka dampaknya aki
bisa rusak bahkan meledak.
4. Terjadi Korslet
Yang keempat adalah terjadi korslet di mana kita salah memasangkan kabel positif dan negatif pada kutub aki.
Ingat, korslet pada aki ini bisa membuat aki panas dan tidak bisa lagi digunakan. Jadi sebaiknya pasang aki dengan benar pada kabel mesin casan.
Tips Mengecas Aki Kering Motor Agar Lebih Awet
Sebelum lanjut ke pembahasan, kami dapat laporan jika artikel ini telah diplagiat dan dispin oleh situs lain tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada kami. Semoga lain kali penulis di situs tersebut sadar.
Baiklah, setidaknya
ada beberapa cara atau tips agar aki kering lebih awet setelah dicas kembali,
tips tersebut yakni:
- Lakukan pengecasan aki dengan mode normal atau standar dan jangan gunakan mode cepat jika tidak terlalu mendesak
- Cas aki dengan ampere yang lebih kecil akan lebih baik daripada menggunakan ampere yang lebih besar apalagi melebihi ampere yang ditentukan dalam mode cepat
- Segera cas ulang aki jika voltase tanpa beban (tidak terhubung ke motor) ada di bawah angka 12.4 volt
- Sebaiknya cas aki dalam kondisi tanpa beban, jadi jangan menghubungkan sistem kelistrikan lain yang menyala pada aki
- Hindari menempatkan aki di tempat yang mudah terbakar atau meledak saat sedang terjadi proses pengecasan
- Setting timer atau waktu pengecasan secara manual jika mesin cas aki tidak memiliki fitur cut off otomatis
- Hentikan proses pengecasan aki jika terjadi panas berlebih, panas yang berlebih bisa membuat cell aki rusak dan air aki menguap
- Jangan mengecas aki yang sudah kembung karena merupakan tindakan yang percuma + bisa membuat aki tersebut meledak
- Jangan sampai terbalik dalam memasang kabel casan pada aki
Berapa Lama Usia Pakai Aki?
Aki sendiri bisa tahan
hingga 20.000 Km atau setara dua tahun bahkan sering lebih dari usia pakai
tersebut (misalnya saja 4 tahun).
Tetapi tak jarang usia
aki bisa hanya beberapa bulan karena ada kerusakan pada sistem pengisian motor
atau kita menggunakan aksesoris kelistrikan yang berlebihan.
Pastikan untuk merawat
dan menggunakan aki dengan benar. Segera cas aki jika aki sudah ada di bawah
12.4 volt ketika dalam kondisi tanpa beban.
Hindari penggunaan
aksesori kelistrikan yang berlebihan yang tanpa dibarengi dengan upgrade pada
sistem pengisian dan aki itu sendiri.
Terakhir, jika motor
jarang digunakan, maka usahakan panaskan secara rutin agar aki tetap terisi via
sistem pengisian yang hidup ketika mesin menyala.
Artikel ini kami
cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.