Ukuran Os Standar Rx King, Segini !!!
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai ukuran OS Standar RX King.
OS dalam dunia
otomotif artinya adalah oversize yakni salah satu metode dalam memperbesar
diameter dari ruang bakar.
Pada sepeda motor dan
pada kendaraan bermotor secara umum, OS ini punya ukuran tertentu misalnya adalah OS 25, 50, 100 dan
lain sebagainya.
Salah satu motor yang
biasanya di OS adalah RX King. Motor 2 tak yang satu ini biasa di-OS untuk
keperluan menambah kecepatan, tentunya.
Lalu, berapa sih OS
Standar RX King? Berikut penjelasannya.
Ukuran OS Standar RX King
Ukuran OS standar RX
King adalah OS 0 atau 0 mm atau bila dirujuk dari ukuran standar diameter
piston RX King adalah sebesar 58 mm.
0 mm sendiri merujuk
pada ukuran yang hendak ditambahkan pada diameter piston standar. Adapun diameter
piston standar dari RX King adalah sebesar 58 mm.
Jadi karena OS-nya
adalah 0 mm, maka tinggal tambahkan dengan 58 mm, jadi ya OS standar dalam kata
lain tidak diberi tambahan ukuran karena hasilnya tetap 58 mm.
FYI, jika kita
menggunakan OS 100, maka sama dengan kita menambahkan 1 mm (100=1 mm). jadi
misal RX King hendak OS 100, maka 58 mm + 1 mm = 59 mm.
Kelebihan Oversize Pada RX King

Oversize dilakukan
karena beberapa alasan dan tentu memiliki kelebihan sebagai berikut:
- Dapat mendongkrak performa mesin karena ruang bakar jadi lebih besar
- Meningkatkan putaran atas
- Memperbaiki masalah ngebul yang diakibatkan dari keausan dinding silinder (tergantung ukuran keausan dinding silinder)
- Membuat mesin jadi lebih bertenaga
- Lebih murah ketimbang bore up
Kekurangan Oversize
Ada beberapa
kekurangan pada oversize yang di mana sebaiknya oversize ini tidak dilakukan
jika tidak terlalu perlu. Adapun kekurangan dari oversize adalah sebagai
berikut:
- Membuat mesin jadi lebih panas
- Bensin jadi lebih boros
- Oli jadi lebih mudah kotor/ habis
- Garansi akan hangus, terlebih jika kita beli bekas dan ada perjanjian boleh mengembalikan jika ada kerusakan
- Mesin jadi lebih bergetar
- Peningkatan performa masih di bawah bore up
- Bisa membuat mesin jadi mudah rusak jika oversize dilakukan dengan tidak benar
Nah biasanya oversize
ini sendiri dilakukan karena ada keausan pada dinding silinder, tetapi ada juga
yang melakukan oversize untuk tujuan performa.
Namun perlu diingat
bahwa OS ini tidak secara signifikan menambah performa bila dibandingkan dengan
bore up.
Jadi jka untuk tujuan
turun ke sirkuit, maka langkah yang lebih oke adalah melakukan bore up, meski
perlu ditinjau juga mengenai regulasi yang berlaku, apakah boleh bore up atau
tidak.
Nah artikel ini kami
cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.