7 Penyebab Motor Beat Injeksi Di Gas Ngempos
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai penyebab motor Beat Injeksi di gas ngempos.
BTW, jika merujuk pada
ejaan yang disempurnakan, penulisan yang benar adalah digas dan bukan di gas. Penulisan
di yang dipisah merujuk pada suatu tempat.
Oke Honda Beat sendiri
menjadi salah satu motor yang banyak digunakan di Indonesia untuk segmen motor
metik.
Nah bicara soal motor
Beat, ternyata ada kalanya motor yang satu ini mengalami masalah yang cukup
menggangu yakni ngempos saat digas.
Lalu, apa sih penyebab
dari masalah yang satu ini? Mari kita bahas saja bersama dalam artikel ini. Tetapi,
perlu diingat bahwa mungkin apa yang kami paparkan di bawah ini tidak mewakili
masalah yang kalian alami.
Pada dasarnya,
penyebab utama dari motor Beat injeksi digas ngempos adalah karena udara di
ruang bakar lebih banyak ketimbang bensin.
Karena udara lebih
banyak, maka pembakaran jadi tidak maksimal dan membuat motor jadi ngempos.
Namun selain dari udara yang terlalu banyak, penyebab ngemposnya suatu motor
juga bisa dikarenakan api atau bensin yang kurang oke.
FYI, proses mekanisme
mesin motor perlu 3 elemen utama yakni udara, bensin, serta api dari busi. Jika
motor bermasalah, maka 3 elemen itu harus diperhatikan.
Oke lebih lanjut,
berikut penyebab dari motor Beat injeksi digas ngempos:
1. Filter Udara Bermasalah
Penyebab pertama dari
motor Beat yang digas malah ngempos adalah filter udara yang bermasalah. Biasanya
saat motor ngempos, maka udara terlalu banyak seperti apa yang sudah kami
sebutkan di atas.
Dan salah satu
penyebab udara lebih banyak dari kebutuhan stamdarnya adalah karena filter
udara bermasalah baik itu karena dicopot atau dilubangi.
Pastikan filter udara
ini selalu dipasang dan jika sudah rusak yakni tertutup debu yang tebal, maka
usahakan bersihkan filter udara atau ganti jika diperlukan.
2. Seal Injektor Rusak
Penyabab lain dari
Beat injeksi yang ngempos saat digas ialah adanya kerusakan di area seal
injektor yang berfungsi untuk merapatkan injektor dan intake.
Kerusakan pada
komponen ini sebenarnya jarang terjadi jika motor dalam keadaan standar dan
tidak dibongkar-pasang di area injektornya.
FYI, saat area intake
bermasalah di karet atau seal-nya, maka itu bisa membuat udara yang masuk ke
injektor bisa lebih banyak dan bensin dari tangki bensin pun bisa keluar dari
celah seal yang sobek tersebut.
3. Menggunakan Bahan Bakar Yang Tidak Sesuai
Salah satu penyebab
dari ngemposnya Beat injeksi adalah penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai. Ini
umum terjadi pada motor secara umum.
Coba bereksperimen
dengan menggunakan beberapa jenis bahan bakar dengan ukuran oktan yang
berbeda-beda.
Tetapi sebagai
rujukan, kita bisa menggunakan acuan rasio kompresi dari suatu motor untuk menentukan
bahan bakar yang cocok.
Untuk Honda Beat,
berikut rekomendasi bahan bakar berdasarkan rasio kompresi:
- BeAT eSP, rasio kompresi 9,5 : 1, Pertalite
- BeAT PoP eSP, rasio kompresi 9,5 : 1, Pertalite
- BeAT Street eSP, rasio kompresi 9,5 : 1, Pertalite
- All New Honda BeAT Sporty eSP, rasio kompresi 10 : 1, Pertalite atau Pertamax
- All New Honda BeAT Sporty eSP, rasio kompresi 10 : 1, Pertalite atau Pertamax
Ada yang berpendapat
jika rasio kompresi bukan satu-satunya acuan dalam menentukan jenis oktan bahan
bakar. Tetapi tidak ada salahnya mencoba acuan di atas.
4. Menggunakan Knalpot Racing atau Bobok Knalpot
Penyebab yang paling
umum lain dari motor Beat injeksi yang ngempos saat digas adalah karena sudah
memodifikasi knalpotnya.
Perlu diingat, saat
knalpot diganti ke knalpot racing atau dibobok, maka tekanan di knalpot akan
berbeda dan cenderung lebih plong.
Ini tidak bagus jika
mesin masih dalam keadaan standar, sebab dapat menyebab mesin jadi ngempos baik
di putaran bawah atau menengah.
Salah satu opsi yang
bisa dilakukan untuk tetap memakai knalpot racing dan tidak ngempos adalah
dengan ganti ECU atau remap ECU jika bisa.
5. Busi Sudah Rusak
Penyebab ini biasanya
ditandai juga dengan motor yang susah hidup saat mesin masih dingin. Busi biasanya
sanggup bertahan hingga jarak 10.000 Km.
Di periode tertantu,
celah busi juga harus distel agar performanya tetap terjaga. Tetapi pada
akhirnya jika masa pakai busi sudah habis, ini tentu bisa membuat performa
motor jadi bermasalah.
Masalah dari busi yang
rusak di antaranya adalah mesin susah menyala, mesin mudah mati, mesin brebet,
hingga mesin ngempos.
6. Celah Klep Tidak Sesuai
Ini terjadi jika motor
sudah dalam usia pakai yang sangat lama atau jauh (Misal sudah 5 atau 8 tahun dipakai
harian dan belum pernah overhaul).
Celah klep sendiri
harus diatur sesuai dengan celah yang telah ditentukan. Dan jika tidak sesuai,
maka ini bisa membuat mesin motor jadi tidak normal.
7. Sensor Injektor Kotor
Penyebab lain dari
motor Beat yang ngempos saat digas adalah sensor injektor yang kotor, ini bisa
terjadi karena kita menggunakan bensin yang tidak berkualitas, misal ada
pasirnya.
Sensor injeksi yang
kotor dapat membuat semprotan campuran bahan bakar jadi tidak sesuai, dan bisa
membuat brebet atau ngempos tergantung dari komposisi bahan bakar yang error
atau tidak sesuai tadi.
Untuk mengatasi ini,
kita bisa menyemprotkan cairan pembersih injektor via saringan udara. Tetapi jika
sudah parah, kita harus membongkar dan membersihkan kotoran di sensor injektor
dengan sikat khusus.
Artikel ini kami
cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.