3 Penyebab Leher Knalpot Cepat Panas, Ternyata Ini Penjelasannya !!!

Daftar Isi

Satupiston.com – Assalamu’alaikum. kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai penyebab leher knalpot cepat panas.

 

Mungkin ada di antara kalian yang memperhatikan suatu gejala pada sepeda motor yang kita pakai, bahkan ini juga bisa terjadi pada mobil.

 

Tetapi karena biasanya knalpot motor lebih terbuka posisinya, maka yang sering mempertanyakan atau memperhatikan gejala ini adalah pengguna motor.

 

Lalu, apa sih gejala yang hendak kita bahas ini? Gejala yang kita bahas ini adalah leher knalpot yang cepat panas.

 

FYI, knalpot sendiri biasanya terdiri dari leheran knalpot, pipa knalpot, serta silincer dan pada beberapa motor juga ada katalis (seperti pada Yamaha Byson dan R25).

 

Leheran knalpot adalah bagian knalpot yang bersentuhan langsung dengan mesin. Kemudian pipa knalpot adalah bagian yang terhubung dengan silincer serta katalis jika ada. BTW, pipa knalpot ini mencakup juga leheran knalpot.

 

Silincer sendiri adalah peredam dan menjadi bentuk dominan dari knalpot sepeda motor. Fungsi silincer ini selain menekan gas buang juga membuat suara motor jadi lebih pelan.

 

Untuk katalis, fungsinya adalah untuk menekan gas buang, tapi berbeda dengan silincer, katalis biasanya hanya berfokus untuk menekan gas buang.

 

Dan satu komponen lain yang biasanya terdapat di knalpot racing adalah slip on, yakni bagian sambungan pipa knalpot yang bisa dilepas pasang dengan menggunakan pengait per atau klem.

 

 

Penyebab-Penyebab Leheran Knalpot Cepat Panas

Pada dasarnya penyebab utama leheran knalpot yang cepat panas adalah karena kondisi normal dari mekanisme mesin yang berjalan. Jadi memang secara normal, yang akan cepat panas adalah leheran knalpot dulu, baru kemudian silincer.

 

3 Penyebab Leher Knalpot Cepat Panas, Ternyata Ini Penjelasannya !!!

Selain cepat panas, kabar baiknya adalah leheran knalpot ini adalah menjadi bagian yang cepat dingin. Jadi saat mesin motor mati, yang lebih dulu dingin adalah leheran knalpot, baru kemudian silincer.

 

Alasan kenapa leheran knalpot lebih cepat panas ketimbang silincer adalah karena leheran knalpot terhubung langsung dengan mesin.

 

Di mesin sendiri terjadi proses pembakaran, dan karena ada proses pembakaran di mesin, maka mesin menjadi komponen pertama yang akan panas, kemudian merembet ke komponen lain seperti leheran knalpot.

 

FYI, dari penuturan guru kami, komponen di sepeda motor yang paling panas saat mesin bekerja adalah busi. Sebab busi ini menjadi pemercik api dan menjadi “saksi” proses pembakaran.

 

Sekali lagi, ini jadi alasan kenapa leheran knalpot cepat panas dan baru kemudian disusul oleh silincer knalpot.

 

Kemudian, alasan kenapa silincer knalpot lebih lambat dingin adalah karena biasanya di silincer knalpot terdapat saringan hingga glasswoll yang membuat suhu panas tidak langsung lepas.

 

Meski menjadi suatu kewajaran ketika leheran knalpot cepat panas, namun jika panasnya berlebihan hingga membuat leheran knalpot jadi berubah menjadi warna merah seperti dilas, artinya ada yang tidak normal di motor.

 

Beberapa penyebabnya bisa jadi adalah sebagai berikut:

1. Oli Kurang Baik

Oli selain menjadi pelumas juga berfungsi sebagai pendingin mesin, terutama bagi motor dengan sistem pendingin oli.

 

Oli yang takarannya kurang, terlalu encer, hingga sudah tidak baik bisa jadi salah satu alasan kenapa suhu mesin terlalu panas sehingga membuat leheran knalpot menjadi warna merah seperti tengah dilas.

 

2. Sistem Pendingin Bermasalah

Alasan lain adalah sistem pendingin yang bermasalah, misal cairan radiator habis, kipas mati, atau komponen di dalamnya rusak (misal termostat tersumbat dll).

 

Selain itu, bagi motor yang menggunakan sistem pendingin radiator, sebaiknya gunakan cairan radiator yang berkualitas agar mesin tidak mudah overheat.

 

3. Mesin Terhalang Sesuatu

Ini bisa terjadi kala mesin motor aslinya adalah motor naked dan mengusung sistem pendingin udara seperti Yamaha Byson kami.

 

Penggunaan fairing atau full fairing yang tidak tepat pada motor seperti Yamaha Byson bisa membuat mesin jadi overheat karena suplai udara berkurang ke area mesin.

 

Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Wassalamu’alaikum.

Irvan, S.E.
Irvan, S.E. Hallo, Saya Irvan, Saya adalah blogger yang sudah aktif menulis mengenai seluk-beluk permotoran sejak tahun 2019 dan sekarang merambah ke permobilan. Saya adalah lulusan SMK Otomotif di tahun 2015 dan lulus sebagai Sarjana Ekonomi di tahun 2019.

  Ikuti Kami di  -Google News-

 ⚠  Iklan  ⚠ 

 ⚠  Iklan  ⚠ 
 ⚠  Iklan  ⚠ 

Suka dengan artikel Satupiston.com? Jangan lupa subscribe kami di Youtube :)