7 Cara Memilih Aki Motor Yang Bagus
SATUPISTON.COM – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali
ini kita akan membahas mengenai cara memilih aki motor yang bagus.
Aki atau accumulator merupakan
salah satu komponen penting pada sepeda motor, terlebih untuk motor-motor
terkini yang mengandalkan sistem starter tunggal yakni starter elektrik yang
membutuhkan daya listrik cukup besar.
Aki sendiri memiliki masa pakai
atau umur yakni bisa bertahan hingga lebih dari 2 tahun jika dipakai dengan
benar.
Namun selain harus digunakan dengan
benar, aki yang digunakan juga harus yang berkualitas. Sebab menjadi nol besar
jika kita sudah merawat aki dengan baik, namun ternyata aki yang dipakai adalah
aki palsu.
So, bagaimana cara memilih aki
motor yang bagus?
1. Beli Aki Asli atau Original
Yang pertama yang harus
diperhatikan adalah kita harus membeli aki asli atau minimal bukan aki
rekondisi, sebab aki asli dan aki palsu punya kualitas yang berbeda.
Sekedar informasi, di pasaran
sendiri kerap ada aki kloningan terutama mengklon atau memalsukan aki dari GS
Astra. Jadi tulisan GS kerap ditiru agar menyamarkan pembeli awam.
Bahkan, tak jarang aki kloning
tersebut diberi harga yang sama dengan aki dari GS Astra. Hmm, bagaimana?
Jika masih ragu, tak ada salahnya
untuk kita membeli aki di official strore di tiap marketplace.
2. Sesuaikan Spesifikasi Aki
Yang sangat penting adalah kita
harus menyesuaikan aki yang hendak dibeli dengan kebutuhan aki pada sepeda
motor kita.
Singkatnya, misal aki bawaan motor
kita adalah YTZ4V yang memiliki kapasitas 3 Ampere Hours, maka kita juga harus
membeli aki dengan spek tersebut, misal menggunakan YTZ4V kembali atau ke
produk kompetitor yakni GS GTZ4V.
Boleh saja kita melakukan upgrade
kapasitas, misal menjadi GTZ5S yang punya ampere kurang lebih 0.5 Ah lebih tinggi
dari aki GTZ4V dan YTZ4V.
Tapi jika sistem kelistrikan pada
motor kita sudah dinaikan atau ditingkatkan, maka kita diperbolehkan mengganti
aki ke ukuran yang lebih tinggi misal dari YTZ4V ke YTZ7V.
Tapi sekali lagi, jika spek motor
masih standar, ya paling mudahnya adalah gunakan aki yang merupakan bawaan dari
pabrikan motor.
3. Sesuaikan Ukuran Dimensi Aki
Selain kapasitas ampere serta
voltase (aki motor rata-rata menggunakan tegangan di angka 12 volt, jadi
biasanya yang berbeda adalah ampere-nya), yang tak kalah penting adalah
memastikan ukuran dimensi dari aki yang hendak dibeli.
Sebenarnya jika kita membeli aki
yang sesuai dengan aki standar motor, maka kita tidak perlu pusing memikirkan
ukuran kapasitas serta dimensi aki.
Tapi lain cerita jika kita membeli
aki aftermarket karena tipe aki yang hendak kita beli langka di pasaran.
So, jangan sampai kita membeli aki
yang terlalu besar ukurannya. Atau bahkan terlalu kecil ukurannya.
4. Bulan Produksi Sangat Penting!
Jangan malu untuk bertanya mengenai
bulan produksi dari aki yang hendak kita beli. Pasalnya, aki yang semakin lama
rentang waktu produksinya, maka berpotensi sudah kurang baik, sebab ampere dan
voltasenya sudah berkurang.
Sebagai contoh jika kita membeli
aki di bulan Juni, maka usahakan beli aki yang bulan produksinya di bulan Mei
di tahun yang sama (maksimal 30 hari sejak diproduksi).
Ini berlaku untuk aki kering atau
aki gel yang sudah diberi komponen elektrolit dari pabrikan. Tapi, untuk aki
basah atau aki kering yang cairan elektrolitnya dipasang di konsumen, maka
tidak ada salahnya untuk membeli aki yang usia produksinya paling muda.
5. Jangan Lupa Garansi
Faktanya tidak semua pabrikan aki
memberikan garansi. Hal tersebut pernah dicek langsung oleh kami.
Baca Juga: Aki Aspira Tidak Ada Garansi? Ini Jawabannya
Oleh karenanya, jangan sungkan
untuk menanyakan mengenai garansi dari aki yang hendak kita beli.
Selain itu, tanyakan juga garansi
seperti apa yang ditawarkan. Kami pernah menemui akai yang diberi garansi
selama 6 bulan, tapi tidak bisa diklaim untuk aki yang kembung.
Masalahnya, beberapa aki yang
kurang oke memang mudah kembung padahal disuplai oleh spek regulator atau
kiprok yang sesuai dengan jenis aki.
Oleh karenanya, jangan sampai kita
beli aki tapi tidak ada garansinya. Ya sekedar berjaga-jaga saja, siapa tahu
nanti pas aki datang, kapasitas dan voltasenya sudah sangat berkurang (dari
pada charger sendiri, ya lebih baik klaim garansi).
6. Beli Baru Lebih Oke
Di luar sana ada yang menawarkan
aki murah yang dapat ditukar tambah dengan aki rekondisi atau dalam kata lain
aki bekas yang diperbaiki ulang.
Tidak ada salahnya untuk membeli
aki bekas jika kondisi dompet tengah lesu. Tapi ingat, aki baru lebih
menjanjikan mengenai usia pakainya.
Ya menabung sedikit untuk aki baru
kami rasa akan lebih oke ketimbang beli aki bekas tapi umur pakainya sangat
rendah (dalam hitungan bulan).
7. Tentukan Jenis Aki
Jika kita membeli aki yang
merupakan aki bawaan motor, maka ini tidak perlu difikirkan. Tapi jika kita
ingin beli aki aftermarket dan membeli jenis aki yang berbeda, maka kita harus
memikirkan ini.
Terdapat beberapa jenis aki motor
yang biasa beredar di pasaran. Misalnya saja aki basah, aki gel, aki
maintenance free (aki kering), aki hybrid, hingga aki kalsium.
Untuk dompet yang tengah pas-pasan,
tentu membeli aki basah dan atau membeli aki maintenance free bisa jadi pilihan
yang tepat.
Tapi jika kita punya budget atau
uang lebih, maka membeli aki gel atau aki hybrid, atau aki kalsium bisa jadi
pilihan yang boleh juga.
Nah sebagai tips tambahan agar aki
bisa lebih awet, maka kita harus perhatikan beberapa hal berikut, yakni:
- Pastikan sistem pengisian berfungsi dengan baik yakni meliputi kiprok hingga spull atau alternator
- Jangan gunakan aksesoris kelistrikan yang berlebihan seperti memasang lampu yang tidak sesuai dengan spek motor
- Selalu panaskan motor jika motor benar-benar jarang digunakan, hal ini bertujuan agar sistem pengisian aki tetap bekerja dengan baik dan aki tidak mudah tekor
- Jangan gunakan lampu utama secara berlebihan jika mesin motor tidak menyala. Hal ini dapat menyebabkan aki motor mudah tekor
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.