3 Fungsi Shock Absorber Adalah? Berikut Penjelasannya
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai fungsi dari shock absorber.
Baik pada motor maupun mobil sistem suspensi dengan
menggunakan shock absorber masih paling banyak digunakan.
Yips, shock absorber atau yang biasa disebut shock saja
merupakan komponen yang berperan penting dalam handling serta kenyamanan dalam
berkendara.
Shock ini menjadi komponen yang penting dalam dunia balap,
pasalnya settingan shock absorber yang tepat dapat membantu kendaraan bermotor
melibas tikungan baik saat hendak masuk, saat masuk, maupun saat keluar
tikungan.
Well, shock sendiri memiliki masa pakai. Tapi yang biasanya
sering rusak adalah seal shock absortber hingga oli shock yang sudah berkurang
atau sudah terlalu encer.
Pada shock absorber, setidaknya ada beberapa komponen
penting seperti pegas, piston, tabung shock, hingga oli shock.
Fungsi Shock Absorber
Shock absorber depan motor yang mengalami kerusakan |
Secara umum, fungsi absorber ini sangat sederhana yakni
meredam hentakan atau kejutan (shock) saat kendaraan bermotor berada di jalanan
yang tidak rata atau tidak mulus.
Namun secara spesifik, fungsi dari shock absorber ini dapat
diperluas sebagai berikut:
1. Membantu Sistem Pengereman
Shock absorber yang baik adalah yang settingannya pas dengan
bobot spek pengendara dan juga spek kendaraan. Sekedar informasi saja, saat
shock absorber masih berfungsi, maka sistem pengereman akan terbantu.
Hal ini berbeda saat shock absorber dimatikan atau jarak
bebas shock diperkecil, hasilnya adalah sistem pengereman jadi bekerja seorang
diri.
2. Menyetabilkan Kendaraan
Shock yang baik adalah shock absorber yang stabil. Jadi meski
sedang dalam jalanan yang bergelombang, maka harusnya shock tidak terlalu naik
turun dengan ekstrim.
Shock yang mati akan membuat kendaraan jadi tidak stabil,
sebaliknya jika shock absorber terlalu empuk hasilnya malah lebih membahayakan
lagi.
3. Handling dan Kenyamanan
Masih terikat dengan poin nomor 2. Shock absorber pada
kendaraan sangat berkenaan dengan handling serta kenyamanan.
Bagi motor atau mobil balap, shock absorber menjadi komponen
yang cukup diperhatikan terutama untuk handling saat masuk tikungan hingga keluar
tikungan. Bahkan di MotoGP, motor balap
sudah diberi teknologi yang memukinkan ketinggian dari shock absorber
dapat dinaik turunkan jarak bebasnya agar membantu motor untuk mendapatkan
akselerasi dan handling terbaiknya.
Cara Kerja Shock Absorber
Shock absorber hanya berkerja dengan 2 metode yakni naik dan
turun. Cukup sederhana namun cukup membingungkan juga jika sudah terjadi
kerusakan.
Secara spesifik, shock absorber akan bekerja seperti
berikut:
1. Tahap Kompresi
Tahap kompresi atau tahap tekanan adalah kondisi dimana
shock absorber mendapatkan tekanan dari ban karena ban menghantam atau melewati
rintangan (jalan berbatu, jalan berlubang, polisi tidur, jalan bergelombang,
dan lain sebagainya).
Pada tahap ini, shock absorber akan kian memendek gerak
bebasnya. Saat shock sudah tidak baik atau rusak, tak jarang motor atau mobil
akan sangat terguncang hingga shock benar-benar ada di titik mati.
Oli shock yang terlalu kental, oli shock yang kebanyakan, menurunkan
ketinggian shock absorber, hingga oli shock yang sudah sangat encer akan
membuat tahap kompresi menjadi momok menakutkan karena efeknya yang sangat
tidak nyaman.
2. Tahap Ekspansi
Pada tahap ini, shock absorber akan kembali ke posisi awal
sebelum ada hentakan yang diberikan oleh ban. Tahap ekspansi juga penting,
sebab tak jarang lontaran shock absorber terlalu keras atau cepat, walhasil
jika kita keluar dari tikungan, tak jarang motor atau mobil jadi tidak stabil.
Salah satu penyebab tahap ekspansi menjadi “liar” adalah
karena shock absorber yang terlalu empuk baik karena oli shock yang sudah
encer, per pegas yang sudah rusak, atau settingan shock absorber yang dibuat
terlalu empuk.
Artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata semoga
bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.