Starter Motor Kadang Bisa Kadang Tidak, Ini 5 Penyebabnya !!!
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan membahas mengenai starter motor yang kadang bisa, dan kadang juga
tidak bisa.
Fokus pembahasan dalam artikel ini adalah starter motor
dengan jenis otomatis atau elektik. Jadi kami tidak akan membahas mengenai
starter motor manual atau kick starter atau engkol.
Starter berjenis elektrik banyak digandrungi oleh konsumen di
Indonesia, oleh karenanya jangan heran jika kini banyak motor-motor yang hanya
dibekali dengan starter elektik dan tanpa dibekali dengan kick starter.
Sebut saja, jika dulu motor yang hanya menggunakan elektrik
starter adalah motor-motor sport full fairing seperti Ninja 250, R15, CBR150,
dan sejenisnya, kini motor-motor metik ber cc kecil juga mulai meninggalkan
kick starter dan hanya berfokus ke elektrik starter (contohnya salah satu
varian Scoopy 2021).
Kami sendiri suka dengan elektrik starter karena memang
praktis dan lebih “gaya”, tetapi bila boleh jujur, kami lebih suka dengan kick
starter karena lebih hemat dan tidak mudah rewel.
Elektrik starter sendiri memang lebih praktis, tetapi perlu
diingat bahwa elektrik starter ini memakan banyak daya listrik pada aki, serta
kadang sering rewel seperti tidak mau menyala hingga kadang nyala dan kadang
tidak.
Lalu apa saja sih penyebab starter motor kadang bisa kadang
tidak?
1. Aki Lemah
Yang pertama adalah karena aki sudah lemah. Lemah di sini
artinya adalah bahwa aki masih memiliki daya tetapi dayanya kurang.
Jadi aki hanya sanggup menyalakan lampu hingga klakson,
tetapi kurang bisa mengangkat atau menghidupkan elektrik starter,
Nah sekedar informasi saja nih sob, untuk motor dengan sistem
kelistrikan DC, ketika aki sudah lemah, maka saat pertama menyalakan motor,
maka aki akan kurang sanggup dalam menghidupkan starter elektrik.
Namun ketika motor sudah menyala mesinnya, maka aki perlahan
terisi dan akan sanggup menyalakan starter elektrik.
Tetapi begitu motor lama tidak digunakan, maka starter akan
susah atau bahkan tidak mau menyala karena daya pada aki sudah berkurang.
Oleh karena itu, silahkan cek terlebih dahulu, apakah aki
masih normal atau sudah lemah.
Cara mengeceknya adalah dapat menggunakan voltmeter, avo
meter, hingga multitester.
Baca Juga: Fungsi Voltmeter Pada Motor
Aki yang normal akan bertegangan 12 volt saat mesin dalam
keadaan mati dan ketika mesin menyala, maka tegangannya adalah sebesar 14 volt,
2. Tombol Starter Kotor
Jika aki masih normal, maka kita dapat curiga pada salah satu
komponen yang satu ini. Komponen tersebut adalah tombol starter yang ada di
bagian stang sebelah kanan.
Mungkin modelnya akan berbeda-beda, tetapi yang pernah kami
alami dari ciri-ciri tombol starter bermasalah adalah starter jadi tidak
merespon dan kadang bisa menyala jika kita tekan tombol starter dengan cukup
keras.
Untuk mengatasi hal ini caranya cukup mudah, kita cukup
bersihkan bagian dalam tombol starter dari debu dan karat.
Kami sendiri membersihkan bagian dalam dengan pembersih
karbon, kalian bisa juga membersihkan tombol starter yang kotor dengan bensin,
tiner, maupun WD.
3. Bendik Mulai Lemah
Salah satu model bendik, pada motor lain bentuknya akan berbeda-beda |
Yang jadi penyebab ketiga adalah bendiknya yang lemah. Bendik
yang lemah dapat ditandai dengan suara cetek-cetek saat tombol starter
dinyalakan.
Nah jika aki motor normal, lalu tombol starter juga normal,
maka bendik bisa jadi penyebab kenapa starter motor kadang bisa menyala dan
kadang tidak menyala.
Bendik sendiri biasanya terletak dekat dengan aki, tetapi ada
juga yang dekat dengan dinamo starter.
Adapun salah satu cara mengecek kesehatan dari bendik atau
relay starter adalah dengan cara menghubungkan kutub positif dan negatif pada
bendik dengan batang besi (misal obeng).
Jika starter menyala setelah bendik dikorsletkan, maka bendik
dipastikan sudah bermasalah dan harus diganti.
Selain cara di atas, kita juga dapat mengecek bendik dengan menggunakan
multi tester dalam mode hambatan atau ohm. Jika setelah dicek ternyata bendik
tidak memiliki hambatan atau jarum multi tester menunjuk angka nol, maka bendik
dipastikan rusak atau lemah.
4. Dinamo Starter
Sumber: bukalapak.com |
Penyebab selanjutnya adalah karena dinamo starter yang rusak,
biasanya yang rusak adalah bagian arangnya yang sudah habis atau menipis.
Tanda dinamo starter rusak pada motor adalah kadang tidak
berbunyi (sudah tidak kuat berputar) hingga keluar bunyi “krek” dengan suara
yang panjang.
Nah jika dinamo starter rusak terutama karena kul atau areng
starternya mulai tipis, biasanya akan membuat starter dapat menyala dan kadang
tidak.
Jika motor kalian sudah berumur, maka dinamo starter bisa
jadi merupakan penyebab starter motor kita “labil”.
Nah untuk mengetes kerusakan starter motor karena dinamo
starter, kita dapat cek dengan cara memukul-mukul dinamo starter dengan obeng
atau kunci pas/ ring/ dsb.
Jika sebelumnya starter mati dan kemudian starter menyala
setelah dinamo starter dipukul-pukul (pukul sewajarnya saja tidak usah
keras-keras), maka kemungkinan dinamo starter minta diservice atau diganti.
5. Kabel Bermasalah
Sebenarnya jika motor kalian jarang dibongkar, maka kabel
bodi ini sangat jarang bermasalah. Tetapi karena beberapa fakor misal karena
digigit tikus, motor pernah terjatuh, dan lain hal, maka ada beberapa kabel
penting yang kadang terjepit hingga terputus sebagian.
Periksa area kabel di daerah aki dan bendik starter, siapa
tahu ada yang terjepit atau tertekuk atau ada yang putus.
Opsi atau penyebab ini sebenarnya penyebab yang jarang
terjadi, tetapi tidak ada salahnya untuk memastikan.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.