10 Jenis Rantai Motor, Sesuaikan Dengan Kebutuhan Sob !!!
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini
kita akan membahas mengenai jenis-jenis dari rantai motor.
Rantai pada sepeda motor yang sedang kita maksud adalah
rantai sepeda motor yang menjadi perentara daya dari putaran mesin menuju roda
belakang.
Rantai ini sendiri cukup mudah kita kenali pada sepeda motor
selama motor tidak menggunakan full cover rantai.
Adapun ternyata rantai pada sepeda motor ini memiliki beberapa
jenis. Apa sajakah jenis-jenis rantai motor tersebut? Berikut jenis-jenis
rantai motor:
1. Rantai STD (Standar)
Rantai standar umumnya digunakan pada rantai-rantai standar
motor bebek yang kubikasinya kecil. Rantai standar sendiri menjadi “kasta”
terbawah dari jenis-jenis rantai yang hendak kita bahas. Pasalnya, performanya
cenderung biasa-biasa saja dan memiliki harga yang murah. Jadi rantai standar
ini memang cocoknya untuk motor harian yang tidak diperuntukan untuk mengangkut
beban tinggi.
2. Rantai SB (Solid Bushing)
Selanjutnya ada rantai dengan jenis solid bushing atau biasa
disingkat SB. Rantai dengan jenis ini memiliki bushing atau boshing yang
menjadi “rumah pin”. Bushing tersebut terbuat dari pelat baja yang dibuat menyerupai
pipa. Rantai SB sendiri memiliki performa atau daya tahan yang lebih baik dari
pada rantai dengan jenis standar.
3. Rantai H (Heavy Duty)
Selanjutnya ada rantai dengan kode H atau heavy duty. Rantai yang
satu ini memiliki performa di atas rantai tanpa embel-embel huruf “H” seperti
rantai standar dan rantai SB. Rantai Heavy Duty sendiri sanggup menarik beban
hingga 2.1 ton, sedangkan rantai non Heavy Duty hanya sanggup menarik beban
hingga 1.7 ton. Masa pakai rantai Heavy Duty sendiri cukup lama, yakni 1.3
hingga 1.5 kali lebih lama dari keawetan rantai tanpa Heavy Duty. Dengan catatan,
rantainya harus dirawat ya bro!
4. Rantai HSB (Heavy Duty Solid Bushing)
Rantai HSB atau Heavy Duty Solid Bushing merupakan gabungan antara
rantai dengan jenis solid bushing dan rantai dengan jenis heavy duty. Dengan demikian,
sudah barang tentu performa dari rantai HSB ini tidak usah diragukanlagi selama
lisensinya jelas.
5. Rantai HMX
Rantai yang satu ini didesain oleh produsen SSS, rantai HMX
sendiri memiliki performa di atas rantai HSB. Bagian pelat baik itu pelat luar
dan pelat dalam pada rantai HMX ini cenderung lebih tebal dari rantai dengan
jenis SB dan HSB. Oleh sebab itu, sudah dapat dipastikan performanya cukup apik
dan direkomendasikan untuk keperluan off road.
6. Rantai HSBT
Rantai dengan jenis HSBT merupakan rantai Heavy Duty Solid
Bushing dengan tambahan “fitur” grease atau stemplet T yang mana fitur tersebut
merupakan teknologi dari Jepang. Fitur T tersebut memungkinkan grease tetap
melekat pada rantai dan membuat rantai HSBT ini lebih bekerja dengan baik dari
segi pelumasan.
7. Rantai HSB2T
Rantai yang satu ini didesain oleh produsen SSS, rantai HSB2T
sendiri merupakan pengembangan dari rantai HSBT, dimana rantai HSB2T ini
didesain untuk ukuran 415 yang lebih tipis dan ringan dari ukuran 428, tetapi
kekuatannya setara karena bagian bushingnya dibuat lebih kuat. Kami sendiri
sempat heran kenapa pada ajang-ajang road race termasuk ARRC banyak motor balap
250 cc menggunakan rantai ukuran 415, ternyata ini toh alasannya.
Baca Juga: 3 Perbedaan Rantai SSS 415 dan 428, Mudah Kok Bedainnya
8. Rantai LO
Selanjutnya ada rantai LO, dimana rantai LO ini merupakan
rantai dengan ring atau seal “O”. Pada motor Yamaha Byson, rantainya sudah
menggunakan rantai dengan jenis “O-Ring”, bedanya dengan rantai ini adalah dimana
rantai LO ini menggunakan ring O tetapi bobotnya cenderung lebih ringan dari
rantai ring O pada umumnya.
9. Rantai RO
Rantai RO sendiri merupakan rantai yang dari segi performa
lebih kuat dan lebih baik dari rantai dengan jenis LO. Ring O atau seal dari
rantai RO sendiri bekerja untuk membuat antar pelat pada rantai tidak saling
bergesekan dan menjaga agar pelumas tidak mudah keluar sehingga meminimalisir
terjadinya keausan pada rantai.
10. Rantai X Ring
Rantai dengan jenis X Ring memiliki kelebihan yakni ringnya
yang berbentuk X dan mana memiliki performa “penyekatan” yang lebih baik dari
rantai O Ring. Selain itu, harga dari rantai X Ring sendiri cenderung lebih
mahal bila kita bandingkan dengan rantai O Ring, apalagi dengan rantai tanpa
ring atau seal.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.
Sumber gambar: tokopedia.com