Pengertian Busi atau Spark Plug Adalah ???
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami.
Kali ini kita akan membahas mengenai pengertian busi atau spark plug.
Untuk motor bensin seperti sepeda
motor dan mobil dengan bahan bakar bensin (premium, pertalite, pertamax dan
lain sebagainya kecuali solar), maka penggunaan busi sebagai pemantik percikan
api di ruang bakar merupakan suatu keharusan.
Busi pada sepeda motor atau mesin
bensin menjadi faktor yang penting dalam terjadinya proses pembakaran atau
peledakan campuran bahan bakar yang sudah dipadatkan oleh piston di ruang bakar
(silinder).
Busi sendiri dinamai juga sebagai
spark plug. Bedanya busi dan spark plug apa? Tidak ada bedanya selain dari
siapa yang menyebutkan barang tersebut.
Busi merupakan bahasa yang sering
digunakan oleh orang Indonesia, sedangkan spark plug merupakan nama lain dari
busi, spark plug sendiri merupakan kata dari Bahasa Inggris dan menjadi bahasa
internasional untuk komponen busi.
Jadi busi atau spark plug itu sama
saja maksudnya yakni komponen pada mesin bensin yang bertugas memantik percikan
api guna kepentingan pembakaran pada ruang bakar.
Busi sendiri bisa tahan hingga
10.000 Km, itu artinya jika busi sudah digunakan sejauh 10.000 km terhitung
sejak mesin dihidupkan, maka biasanya busi akan mengurang kualitas percikan
apinya.
Busi yang baik bagi sepeda motor
adalah busi yang memercikan api berwarna biru dan bukan berwarna merah, selain
itu dari busi kita dapat mengetahui bagaimana settingan campuran bahan bakar
dari sepeda motor kita.
Diantaranya adalah jika bagian atas
busi berwarna merah bata maka pembakarannya sempurna dan campuran bakar
terbilang sempurna, sedangkan jika bagian atas dari busi berwarna hitam legam
dan sedikit basah maka busi tidak bekerja dengan baik karena campuran bahan
bakar dari karbu atau injeksi terlalu kaya (terlalu banyak bensinya).
Celah pada busi atau spark plug
juga ada hitunganya, pabrikan motor biasanya memberikan celah busi sekitar 0.6
mm - 0.7 mm untuk motor metik dan motor bebek, sedangkan motor sport diberikan
celah busi berjarak 0.8 mm - 0.9 mm.
Mungkin ada yang bertanya bagaimana
cara mengukur celah pada kepala busi? Untuk mengukur celah pada busi caranya
kita harus menggunakan tool atau alat khusus yang bernama feeler gauge.
Sumber: tokopedia.com |
Feeler gauge sendiri merupakan alat
ukur yang terdiri dari beberapa lembar besi yang memiliki ukuran tersendiri.
Lembar besi dengan ukuran tertentu
tersebut tinggal kita masukan atau selipkan saja pada celah busi.
Jika ternyata lembar besi dari
Feeler gauge tersebut muat dan sreg pada celah busi maka celah pada busi
tersebut ukurannya sama dengan ukuran di lembar besi Feeler gauge.
Sebaliknya jika ternyata lembar
besi pada feeler gauge terlalu longgar atau tidak masuk, maka sudah dipastikan
celah pada busi terlalu longgar atau terlalu sempit sehingga harus distel ulang
kerenggangan pada kepala businya.
Feeler gauge sendiri dapat
digunakan untuk mengukur celah-celah lain pada komponen otomotif semisal pada
celah klep.
Terakhir dari kami, sekedar
informasi saja bahwa busi tidak dapat sembarangan dipasangkan pada mesin sepeda
motor.
Jadi mesin motor hanya bisa
menggunakan busi dengan jenis dan spesifikasi yang sama dengan standar pabrik. Adapun
untuk busi aftermarket yang sudah disetting untuk motor tertentu, itu adalah
pengecualian.
Misalkan ada busi yang bentuknya
sama namun spesifikasinya berbeda dengan busi bawaan motor kita, maka mungkin
busi dapat digunakan namun performanya akan berbeda.
Kami sempat menggunakan busi yang
memiliki bentuk yang sama namun dengan spesifikasi yang berbeda, alhasil motor
dapat menyala namun setelah beberapa kilometer digunakan motor malah mogok dan
benar-benar tidak mau menyala.
Tidak mau bukan mengalami hal yang
sama seperti kami? Nah artikel ini kami cukupkan sampai di sini, akhir kata
semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.