11 Kelebihan dan Kekurangan Motor Kopling Manual
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami.
Kali ini kita akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan menggunakan motor
dengan jenis kopling manual.
Motor dengan jenis kopling manual
terkategori sebagai motor dengan jenis kopling basah yakni motor yang
menggunakan sistem kopling yang harus dilumasi dengan oli.
Motor dengan jenis kopling basah
sendiri terbagi dalam dua jenis yakni motor dengan jenis kopling basah semi
otomatis, serta motor dengan jenis kopling basah manual.
Motor dengan jenis kopling semi
otomatis contohnya adalah Supra X 125, Vega, Z1, dan lain sebagainya. Sedangkan
motor dengan jenis kopling manual diantaranya adalah MX King, Supra GTR,
Vixion, Byson, dan sejenisnya.
Nah biasanya yang terbiasa
menggunakan motor metik atau motor dengan jenis kopling semi otomatis yang
hendak mengganti motor ke motor dengan jenis kopling manual akan mencari tahu,
apa sih kelebihan dan kekurangan motor dengan jenis kopling manual? Yuk, kita
bahas saja.
Kelebihan Motor Kopling Manual
Ada beberapa kelebihan dari motor dengan jenis kopling manual, berikut kami sajikan kelebihannya:
1. Torsi Lebih Optimal
Menggunakan motor dengan jenis
kopling manual setidaknya dapat membuat torsi awal motor jadi lebih optimal. Jika
bingung torsi seperti apa yang sedang kita bahas, maka kami akan jawab bahwa
yang sedang kita bahas adalah torsi “hentakan” ketika kita tengah memindahkan
gigi.
Jika pada motor dengan tipe kopling
semi otomatis perpindahan giginya relatif halus dan gitu-gitu aja, maka pada
motor dengan jenis kopling manual, torsi perpindahan gigi relatif lebih
optimal.
Hal tersebut pula lah yang membuat
motor-motor pada ajang road race underbone (motor bebek) turut mengaplikasikan
kopling manual, padahal sebelumnya motor underbone tersebut tidak menggunakan
kopling manual (contohnya adalah motor dengan kelas 110 cc seperti Revo hingga
Vega R di ajang road race yang sering diberi kopling manual).
2. Secara Penampilan Lebih Gaya
Secara penampilan atau “look”,
motor dengan jenis kopling manual lebih dipandang bergaya atau laki abis
(sangat laki). Diakui atau tidak, di Indonesia sendiri masih ada yang memandang
jenis tipe kopling sebagai kasta dari sebuah motor.
Sebut saja dulu kami sempat menggunakan
motor dengan jenis kopling semi otomatis, kemudian di depan kami ada yang
menyebutkan bahwa motor kami sebagai motor “b4nci” karena belum mengaplikasikan
sistem kopling manual. So dari pengalaman kami yang tidak mengenakan tersebut,
maka dapat diakui mau tidak mau bahwa motor berkopling manual lebih memiliki
gaya atau gengsi tersendiri.
3. Mudah Diatur
Jika sebelumnya kami sebut bahwa
motor dengan jenis kopling manual memiliki torsi hentakan di saat perpindahan
gigi yang cukup optimal (besar) dan ternyata kalian tidak senang dengan
karakter motor yang seperti itu, maka tenang saja kita masih bisa mengatur
jarak bebas kopling melalui kabel atau melalui tuas kopling agar perpindahan
gigi bisa berjalan dengan halus.
4. Bisa Menggunakan Engine Brake
Engine brake adalah kondisi mesin membantu pengereman. Ini juga kerap dilakukan pada motor balap.
Adapun engine brake biasanya dilakukan dengan menurunkan gigi transmisi secara spontan.
Ini berguna untuk membantu kinerja rem agar lebih ringan. Namun perlu diingat jika engine brake ini juga punya kelemahan yakni jika dilakukan dengan salah atau berlebihan, maka bisa membuat roda belakang terkunci hingga tergelincir.
Selain itu, engine brake yang terlalu sering juga bisa membuat baut-baut di sekitar mesin jadi mudah longgar.
5. Cocok Untuk Jalanan Yang Lancar atau di Sirkuit
Motor berkopling manual lebih cocok digunakan di jalanan yang lancar atau di arena sirkuit misalnya.
Ini karena motor berkopling relatif sangat membantu dalam memaksimalkan performa motor dalam ajang kebut-kebutan.
Kekurangan Motor Kopling Manual
Well, selain kelebihan pasti ada
kekurangan. Sub bab ini akan jadi bahan pertimbangan bagi kalian apakah akan
terus menjatuhkan hati ke motor dengan jenis kopling manual atau beralih ke
motor dengan jenis kopling lain.
Langsung saja berikut beberapa kekurangan dari motor dengan jenis kopling manual:
1. Membuat Tangan Kiri Jadi Pegal
Bagi yang baru pertama kali
mengendarai motor dengan jenis kopling manual, pasti akan mengalami hal yang
satu ini. Terlebih bila motor yang dikendarai berjenis motor sport.
Motor dengan jenis kopling manual
sendiri setidaknya memaksa tangan kiri agar ikut bekerja dalam perpindahan
transmisi (terkecuali jika kalian menggunakan motor berjenis quick shifter).
2. Bagi Pemula, Menggunakan Kopling Manual Tidaklah Mudah
Pasti semua sepakat bahwa
menggunakan motor dengan jenis kopling manual tidaklah begitu mudah apalagi
bagi yang baru pertama kali menggunakannya. Hal tersebut karena kita perlu
momen yang pas agar motor tidak meraung hingga motor tidak mati.
Kesalahan yang sering terjadi
adalah motor mati ketika hendak digas, lalu untuk mengakalinya adalah dengan
cara membuka gas terlebih dahulu kemudian melepas kopling sehingga mesin
sedikit meraung di awal. Bukan tidak boleh, tapi cara seperti itu dapat
memperpendek usia sistem kopling misal kampas kopling hingga rumah koplingnya.
3. Perawatan Ekstra
Jika pada motor dengan jenis
kopling semi otomatis kita “cukup” ganti oli dengan teratur dan tepat agar
sistem kopling panjang umur, maka pada sistem kopling manual kita juga perlu
merawat kabel kopling hingga tuas kopling. Banyak kasus kabel kopling yang
putus dan tentunya menggangu aktivitas berkendara kita.
4. Kopling Mudah Aus
Dari pengalaman kami, umur kampas
kopling dari motor dengan jenis kopling manual usianya lebih pendek bila kami
bandingkan dengan motor dengan jenis kopling semi otomatis. Hal tersebut wajar
karena jika pada motor berkopling semi otomatis, kemungkinan keselahan dalam
menggunakan kopling sangat kecil (kecuali jika salah dalam memasang
koplingnya).
Berbeda dengan motor berkopling
manual yang mana gaya berkendara dari si pengendara turut andil dalam
memperpendek usia sistem kopling. Sebut saja seperti saat kita banyak membuat
mesin motor meraung karena terlambat melepas tuas kopling.
Saat mesin motor sering meraung
pada posisi masuk gigi, maka sistem kopling seperti kampas kopling, pelat
gesek, kaki empat, serta lawan kaki empat memiliki resiko lebih mudah untuk
aus. Tidak percaya? Silahkan cari artikelnya di blog ini, kami sering jumpai
motor dengan kopling manual yang usia sistem koplingnya pendek-pendek karena
kesalahan gaya berkendara.
5. Kurang Cocok Untuk Jalanan Yang Padat Merayap
Kekurangan lainnya adalah kurang cocok untuk digunakan di jalanan yang padat merayap.
Mengingat kekurangan yang telah disebutkan di atas, maka sudah jelas jika motor berkopling akan sangat "menyiksa" saat harus digunakan harian di jalan yang padat merayap.
Oleh karenanya, biasanya orang-orang lebih memilih motor bebek non kopling atau motor metik untuk penggunaan harian.
Sedangkan motor berkopling hanya digunakan saat waktu tertentu, saat sunmori misalnya.
6. Biaya Perawatan atau Perbaikan Lebih Mahal
Bila kita bandingkan dengan motor non kopling misal yang semi otomatis, tentu saja motor berkopling manual ini punya biaya perawatan atau perbaikan yang lebih mahal.
Kabel kopling hingga rumah kopling dari motor berkopling manual biasanya mudah rusak. Selain itu, harganya juga relatif lebih mahal, sebab motor berkopling manual biasanya punya kampas kopling dan plat gesek yang jumlahnya lebih banyak dari motor berkopling semi otomatis.
Penutup
Ya setelah membaca artikel ini,
kami rasa keputusan untuk menggunakan motor berkopling manual atau tidak kami
kembalikan sepenuhnya pada kalian.
Tetapi dari asumsi pribadi kami, untuk
aktivitas berkendara harian yang sering macet, rasanya lebih cocok menggunakan
motor metik atau motor dengan jenis kopling semi otomatis. Hal tersebut
tentunya guna kepentingan efisiensi.
Nah jika agendanya adalah untuk nongkrong,
pergi ke hajatan (nikahan deh biar gaya hehe), atau aktivitas situasional lain,
baru deh motor terbaik kalian dengan sistem kopling manual dikeluarkan hehe.
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.