Arti Red Flag Di MotoGp (Penyebab serta Teknis Melanjutkan Balapan Setelah Red Flag)
Sumber: sports.okezone.com |
Satupiston.com – Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami.
Kali ini kita akan membahas mengenai arti red flag di ajang balap motogp.
Gelarang ajang balap motor
bergengsi dunia yakni Motogp pada tahun ini dirasa penuh kejutan serta “drama”.
Selain karena masalah pandemi yang
membuat jalannya balapan tahun ini menjadi tidak menentu dan terbatas, beberapa
insiden juga turut mewarnai gelaran Motogp pada tahun ini.
Sebut saja tahun ini cukup banyak
red flag atau bendera merah dikibarkan saat balapan tengah berlangsung.
Red flag yang cukup dramatis dan
kontrovensial tentunya adalah saat red flag berkibar pada sirkuit Austria
Grandprix pada tanggal 16 Agustus 2020.
Kala itu baik kelas Moto 2 maupun kelas
MotoGp sama-sama diberhentikan sementara karena suatu kecelakan yang
menyebabkan marshal (petugas/ panitia balapan yang berjaga di sepanjang
sirkuit) harus mengibarkan bendera berwarna merah atau red flag.
Tentu yang masih kita ingat adalah
dimana red flag yang kontroversial sekaligus mengerikan tersebut terjadi karena Zarco dan Morbidelli terlibat
insiden dan membuat salah satu motor dari mereka terbang dan nyaris menimpa dua
pembalap pabrikan Yamaha Monster Energy yakni Vinales serta Valentino Rossi.
Sumber: Facebook/ Motogp |
Insiden itu tentunya membuat dua pembalap pabrikan Yamaha tersebut
mengalami sedikit trauma, namun karena profesionalisme maka kedua pembalap
Yamaha tersebut kembali melanjutkan balapan.
Arti Red Flag
Sebelumnya kita sudah sedikit
menyinggung mengenai pengertian dari red flag pada Motogp. Nah red
flag pada Motogp sendiri artinya adalah bendera merah yang dikibarkan oleh
marshal yang menandakan balapan diberhentikan untuk sementara (bisa juga
diberhentikan sepenuhnya) dan pembalap harus kembali ke pit.
Red flag pada pertengahan balapan
ini sejujurnya memberikan warna tersendiri bagi penonton, namun bagi para
pembalap kadang red flag dapat menghilangkan momen hingga memberikan angin
segar kedua bagi pembalap lainnya.
Sebut saja saat Joan Mir telah
memimpin jauh di Gp Austria, namun setelah red flag dikibarkan dan balapan diulang
Joan Mir justrul kedodoran dan malah pembalap lain yang menjadi juaranya.
Penyebab Terjadinya Red Flag
Red flag atau pengibaran bendera
berwarna merah tidak asal begitu saja dikibarkan oleh marshal atau asal diperintahkan
oleh race direction. Ada sebab yang menyebabkan kenapa balapan harus
diberhentikan sementara dengan dikibarkannya red flag,
Sumber: oto.detik.com |
Sebab-sebab tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Jika terjadi kecelakaan yang
membuat area safety track tidak kondusif. Hal tersebut pernah terjadi di GP
Austria dimana Vinales harus meloncat dari motornya karena alasan rem blong,
lalu motor M1 milik Vinales harus menabrak dingding pembatas dan terbakar. Meski
Vinales dapat keluar lintasan dengan selamat dan motor M1 miliknya terbakar di
luar lintasan, namun karena area safety track dari sirkuit Austria hancur
(bagian bantalan dingding pembatas), maka mau tidak mau red flag harus
dikibarkan karena dikhawatirkan ada pembalap lain yang terjatuh di titik yang
sama dan menyebabkan pembalap tersebut menabrak area safety track yang hancur
(bila kenjadiannya seperti ini maka berkemungkinan akan terjadi hal yang lebih
fatal).
2. Ada oli yang tercecer di area
lintasan. Nah biasanya jika ada insiden yang membuat motor terjatuh dan membuat
ada oli yang tercecer di lintasan yang ditandai dengan banyaknya pembalap yang
terjatuh pada satu titik yang dicurigai karena kebocoran oli dari motor pembalap
lain, maka biasanya akan dikibarkan red flag guna kepentingan sterilisasi
lintasan dari ceceran oli yang membahayakan pembalap.
3. Cuaca yang berubah dari terik ke
hujan. Sebenarnya jika kondisinya seperti ini, maka dapat dilakukan pula flag
to flag (bendera berwarna putih) yakni pembalap masuk ke area pit untuk mengganti ban sesuai keputusan
pembalap atau tim untuk selanjutnya melanjutkan kembali balapan tanpa harus
mengulangi start balapan. Namun untuk cuaca yang masih tidak dapat diprediksi
seperti balap Moto 2 di Misano tanggal 20 September 2020 kemarin, maka biasanya
race direction akan menghentikan balapan sementara dan memeriksa lintasan mana
saja yang basah serta memutuskan apakah balapan akan dilanjutkan dengan kondisi
wet race (balapan dengan menggunakan ban basah) atau dry race (balapan dengan
menggunakan ban slick kembali).
4. Cuaca Buruk, ini merupakan
kondisi yang dapat membahayakan keseluruhan pembalap, panitia, serta penonton. Contohnya
adalah saat balapan dilaksanakan dalam kondisi basah atau wet race, kemudian
ternyata terjadi hujan badai yang menyebabkan angin berhembus kencang sehingga
banyak area lintasan yang tergenang air dan banyak properti lintasan seperti
pasir, papan iklan, dan lain sebagainya masuk ke area lintasan. Jika situasinya
seperti itu, maka biasanya akan dikibarkan red flag untuk selanjutnya
dipertimbangkan apakah balapan akan dilanjutkan atau dihentikan seperti apa
yang terjadi pada balapan di Inggris tahun 2018 silam.
5. Ada kecelakaan yang menyababkan
motor harus disterilkan secara intens dari lintasan. Nah sebetulnya kecelakaan
di Motogp adalah hal yang lumrah. Namun jika ternyata kecelakaan tersebut
membutuhkan perhatian khusus seperti motor yang terbakar di area lintasan aspal
dan butuh waktu ekstra untuk membawanya ke luar lintasan, maka tentunya mau
tidak mau balapan harus dihentikan sementara dengan dikibarkannya red flag.
Teknis Dilangsungkan Start Ulang Setelah Red Flag
Nah setelah beberapa penyebab
dikibarkannya red flag sudah terpenuhi. Maka selanjutnya balapan akan
diberhentikan sementara untuk dilakukan pengecekan dan untuk urusan dilanjutkan
atau tidaknya tergantung keputusan race direction.
Sumber: pertamax7.com |
Bila balapan dihentikan sepenuhnya
setelah red flag, maka biasanya pemenangnya akan ditentukan berdasarkan posisi
terakhir dari para pembalap sebelum dikibarkannya red flag.
Namun jika ternyata dilanjutkan
maka teknis red flag adalah sebagai berikut:
1. Setelah pembalap memasuki pit
stop, maka tim beserta pembalap dapat melakukan ubahan pada ban, mengisi bahan
bakar, dan ubahan lain yang diperbolehkan (ada usulan dari KTM bahwa setelah
red flag ada baiknya motor jangan disentuh atau dalam artian tidak boleh
diganti ban, mengisi bahan bakar, dan sejenisnya).
2. Setelah race direction
memutuskan untuk melanjutkan balapan, maka pembalap harus memasuki area sirkuit
kemudian posisi start dari pembalap diatur bedasarkan posisi terakhir pembalap
sebelum dikibarkannya red flag (tidak lagi berdasarkan pole position).
3. Pada beberapa kesempatan, pembalap yang sudah terjatuh dan memasuki pit
untuk retire dapat kembali melanjutkan balapan selama motornya masih sanggup
menjalani sisa balap. Adapun pembalap yang terjatuh akan di tempatkan
berdasarkan seberapa lama ia melahap balapan sebelum terjatuh (intinya yang
duluan terjatuh akan di tempatkan di posisi paling buncit dan seterusnya.).
4. Banyaknya lap diatur ulang baik
itu berdasarkan jumlah lap yang tersisa atau jumlah lap lain yang ditentukan
oleh race direction (pembalap tetap harus melakukan warming up lap atau putaran
pemansan yang dilakukan sebelum balapan dilakukan).
Nah teknis di atas merupakan tekni
balapan setelah red flag yang masih berlaku terhitung sejak artikel ini
diturunkan. Namun mungkin di masa depan aturan tetang balapan setelah red flag
ini akan berubah dan dibuat lebih kompetitif agar balapan di ajang Motogp lebih
seru lagi untuk ditonton.
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.