Fitur-Fitur Kawasaki Ninja ZX-25 R
Daftar Isi
Sumber: kawasaki-motor.co.id |
Satupiston.com – Assalamu’alaikum, kembali lagi pada artikel kami.
Kali ini kita akan membahas mengenai fitur-fitur dari Kawasaki Ninja ZX-25 R.
Kawasaki Motor Indonesia akhirnya
secara resmi mengeluarkan Kawasaki Ninja ZX-25 R, motor yang berkubikasi 250 cc
dengan empat silinder ini pertanggal 10 Juli 2020 mulai diperkenalkan ke publik
Indonesia.
Harga Kawasaki Ninja ZX-25 R versi
standar dibanderol mulai harga 96 jutaan rupiah, sedangkan versi ABS dibanderol
mulai harga 113 jutaan rupiah.
Nah sebelumnya kami sudah membahas
mengenai spesifikasi, fitur, serta warna dari Kawasaki Ninja ZX-25 R, bagi kalian
yang hendak membaca artikelnya, silahkan simak artikelnya di bawah ini:
Karena pada artikel sebelumnya
tidak ada penjelasan mengenai fitur-fitur
dari Kawasaki Ninja ZX-25, maka pada artikel ini kami akan coba memaparkan
mengenai makna dari fitur yang ditawarkan oleh Ninja ZX-25.
Seperti dikutip dari situ resmi
kawasaki-motor.co.id ada beberapa fitur yang sediakan oleh Kawasaki Ninja ZX-25
R, diantaranya adalah:
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
Assist and Slipper Clutch
|
Yes
|
Yes
|
Deskripsi:
Berdasarkan feedback dari kegiatan balap, Assist & Slipper Clutch
menggunakan dua jenis Cams (asstist cam dan slipper cam) untuk menggerakkan
hub kopling dan plat operasi secara bersamaan atau terpisah.
Dalam operasi normal, assist cam berfungsi sebagai mekanisme
self-servo, menarik hub kopling dan mengoperasikan pelat bersamaan untuk
mengompresi pelat kopling. Hal ini membuat total beban pegas kopling
berkurang, menghasilkan tuas kopling lebih ringan saat mengoperasikan kopling.
Ketika pengereman engine yang berlebihan terjadi, slipper cam ikut
berperan sebagai akibat dari penurunan gigi cepat (atau penurunan gigi yang
tidak disengaja), memaksa hub kopling dan plat beroperasi terpisah. Hal Ini
mengurangi tekanan pada pelat kopling untuk mengurangi torsi-belakang dan
membantu mencegah ban belakang meloncat dan tergelincir. Fitur balap ini
sangat berguna saat sport riding atau mengendarai di trek.
|
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
Economical Riding Indicator
|
Yes
|
Yes
|
Deskripsi:
Motor Kawasaki dapat mencapai efisiensi bahan bakar dengan
menggunakan kontrol elektronik pengelolaan engine dengan ketepatan tingkat
tinggi. Namun, konsumsi bahan bakar juga sangat dipengaruhi oleh penggunaan
throttle, pemilihan gigi, dan elemen lainnya di bawah kendali Pengendara.
Economical Riding Indicator berfungsi untuk menunjukkan kondisi konsumsi
bahan bakar dalam jumlah rendah. Sistem terus memantau konsumsi bahan bakar,
terlepas dari kecepatan kendaraan, kecepatan engine, posisi throttle, dan
kondisi berkendara lainnya. Ketika konsumsi bahan bakar rendah pada kecepatan
tertentu dan efisiensi bahan bakar tinggi, maka tanda "ECO" muncul
di layar LCD panel instrumen. Jika Pengendara dapat mempertahankan tanda
"ECO" tetap menyala, maka konsumsi bahan bakar dapat dikurangi.
Kecepatan kendaraan dan kecepatan engine yang efektif dapat
bervariasi tiap tipenya, tapi dengan memperhatikan kondisi yang menyebabkan
tanda "ECO" muncul dapat membantu Pengendara meningkatkan efisiensi
bahan bakar - cara praktis jika dalam perjalanan jauh. Selain itu, menjaga
konsumsi bahan bakar yang rendah juga membantu meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan.
|
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
Electronic Throrrle Valves
|
Yes
|
Yes
|
Deskripsi:
Sistem aktuasi throttle elektronik dari Kawasaki memungkinkan ECU
untuk mengontrol volume bahan bakar (melalui injektor bahan bakar) dan udara
(melalui katup throttle) yang dikirim ke engine. Injeksi bahan bakar dan
posisi katup throttle yang ideal menghasilkan respons engine alami yang halus
dan output engine ideal. Sistem ini juga memberikan kontribusi signifikan
terhadap pengurangan emisi.
Katup throttle elektronik juga memungkinkan kontrol yang lebih
presisi terhadap sistem manajemen engine elektronik seperti S-KTRC dan KTRC,
dan membuat penerapan sistem elektronik seperti KLCM, Kawasaki Engine Brake
Control, and Electronic Cruise Control. Kecepatan kendaraan dan kecepatan
engine yang efektif dapat bervariasi tiap tipenya, tapi dengan memperhatikan
kondisi yang menyebabkan tanda "ECO" muncul dapat membantu
Pengendara meningkatkan efisiensi bahan bakar - cara praktis jika dalam
perjalanan jauh. Selain itu, menjaga konsumsi bahan bakar yang rendah juga
membantu meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
|
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
KQS (Kawasaki Quick Shifter)
|
No
|
Yes
|
Deskripsi:
Dirancang untuk membantu pengendara memaksimalkan akselerasi mereka
di lintasan dengan peningkatan gigi tanpa kopling, dengan throttle terbuka
penuh, KQS mendeteksi bahwa tuas shift telah digerakkan dan mengirimkan
sinyal ke ECU untuk memotong kunci kontak sehingga gigi roda berikutnya dapat
diaktifkan tanpa harus menggunakan kopling. Pada model yang menawarkan
penurunan gigi tanpa kopling, selama perlambatan sistem secara otomatis
mengontrol kecepatan engine sehingga penurunan gigi berikutnya dapat
dilakukan tanpa mengoperasikan kopling.
|
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
KTRC (Kawasaki Traction Control)
|
Yes
|
Yes
|
Deskripsi:
KTRC, sistem pengontrol traksi canggih dari Kawasaki yang
meningkatkan performa sport riding dan memberikan kenyamanan saat menghadapi
permukaan yang licin dengan percaya diri. Berbagai mode dapat dipilih
Pengendara (jumlah mode bervariasi tergantung tipe motor) sesuai dengan
pilihan dan tingkat gangguan yang dihadapi Pegendara.
Mode yang dapat mengurangi gangguan saat mempertahankan traksi yang
optimal ketika di tikungan. Didesain untuk sport riding, mode ini
memfasilitasi akselerasi saat keluar dari tikungan dengan memaksimalkan roda
belakang sebagai penggerak ke depan. Dan karena perangkat lunak canggih ini
mendasarkan analisisnya pada sasis yang mengikuti permukaan trek (bukan
mengikuti bidang horizontal), mode ini dapat memperhitungkan sudut camber,
gradien, dll., serta beradaptasi sesuai situasi.
Pada mode gangguan lainnya (untuk beberapa tipe motor dengan mode apa
pun), ketika putaran roda yang berlebihan terdeteksi, output engine berkurang
untuk mengembalikan pegangan, membuat Pengendara dapat menghadapi tambalan
atau obstacle kecil di jalanan, seperti rel kereta api atau penutup lubang
got. Juga membuat Pengendara dapat menghadapi jalanan panjang dengan kondisi
yang membuat tidak nyaman, seperti trotoar basah, jalanan berbatu, dan
jalanan berkerikil.
Model yang dilengkapi dengan IMU menggabungkan feedback orientasi
sasis untuk memberikan manajemen yang lebih tepat.
|
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
Power Modes
|
Yes
|
Yes
|
Deskripsi:
Tipe Kawasaki yang dilengkapi dengan beberapa Power Modes menawarkan
pilihan pengiriman daya engine yang dapat dipilih dengan mudah untuk
disesuaikan dengan kondisi atau pilihan berkendara. Selain Full Power Mode,
ada juga pilihan satu (Rendah) atau dua (menengah ke bawah) di mana daya
maksimum terbatas dan respons throttle lebih ringan.
|
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
ABS
|
No
|
Yes
|
Deskripsi:
Sistem ABS Kawasaki menggunakan sensor roda depan dan belakang untuk
memonitor kecepatan roda secara konstan. Jika informasi dari kedua sensor
mengindikasi terjadinya penguncian roda, ECU ABS mengarahkan pompa yang ada
di unit ABS untuk mengatur tekanan minyak rem (melepaskan dan menerapkan lagi
tekanan sehingga kembali mendapatkan traksi) hingga operasi normal
dilanjutkan. ABS menjamin kenikmatan berkendara yang lebih besar.
|
Fitur
|
Versi Standar
|
Versi ABS
|
Horizontal Back-link Rear Suspension
|
Yes
|
Yes
|
Deskripsi:
Suspensi belakang Uni-Trak® tradisional Kawasaki dipasang
secara vertikal berbeda dengan suspensi belakang Back-link Horizontal yang
unit shock-nya nyaris horizontal. Pengaturan suspensi original milik Kawasaki
ini menempatkan unit shock sangat dekat dengan pusat gravitasi sepeda motor,
yang mengakibatkan sentralisasi massa. Dan karena tidak adanya unit penghubung
atau shock yang menonjol di bawah swingarm menjadikan ruang depan knalpot
menjadi lebih besar (ruang ekspansi gas buang yang terletak tepat di hulu
peredam). Dengan ruang depan knalpot yang lebih besar, volume peredam dapat
dikurangi, dan komponen knalpot yang berat dapat terkonsentrasi lebih dekat
ke pusat motor yang menciptakan sentralisasi massa, sehingga handlingnya
menjadi lebih baik.
|
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.