Perbedaan antara Oversize dan Bore Up
Daftar Isi
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami,
kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan dari oversize dan bore up.
Sob, pasti sudah sering kan
mendengar kedua buah istilah dari oversize
dan bore up? Keduanya merupakan
dua buah jenis modifikasi pada sektor ruang bakar yang bertujuan guna
memperbesar diameter piston dan ruang bakar.
Untuk definisinya silahkan kalian
baca pada artikel berikut:
Nah kembali lagi pada tujuan dari oversize dan bore up, dimana keduanya juga bertujuan untuk meningkatkan
kecepatan dari sepeda motor maupun mobil dan seterusnya.
Lalu jika keduanya sama-sama
memperbesar ruang bakar dan piston serta sama-sama bertujuan untuk meningkatkan
kecepatan motor, apa dong perbedaan
dari keduanya?
Pertama, dari segi memperbesar ruang
bakar. Oversize sifatnya mengganti
piston dan membubut boring pada ruang
bakar guna memperbesar atau memaksimalkan kemampuan dari boring. Sedangkan bore up cara
memperbesarnya adalah dengan mengganti boring
serta blok mesin dan piston set beserta klepnya (kendati ada juga yang hanya mengganti
boring dan piston saja).
Kedua, dari segi peningkatan performa. Oversize biasanya tidak secara
signifikan dalam meningkatkan kecepatan, hal tersebut karena biasanya oversize terbatas pada ukuran pembesaran
boring. Biasanya oversize hanya mampu dilakukan maksimal sampai ukuran 200 (jadi
ukuran piston awal ditambah dengan 2 mm). Hal tersebut berbeda dengan bore up, kendati sama-sama terbatas,
namun batas penambahan ukuran dari bore up
cukup besar. Singkatnya untuk ruang bakar dengan volume 100 cc, mampu dibore up hingga 200 cc. Dengan demikian
melakukan bore up biasanya akan
menghasilkan performa kecepatan yang lebih maksimal ketimbang dari melakukan oversize.
Ketiga, dari segi
biaya. Oversize cenderung lebih murah
karena ubahannya tidak terlalu banyak. Hanya membubut boring serta mengganti piston set (bila perlu melakukan porting polish). Hal tersebut berbeda dengan bore up yang mana ubahannya biasanya
adalah mengganti blok mesin, boring,
piston set, bahkan sampai klep dan sampai rantai kamprat ai atau rantai keteng.
Kempat, dari segi resiko. Oversize
memiliki risiko lebih sedikit bila dibandingkan dengan bore up. Dengan catatan oversize dilakukan tidak dengan skala
ekstrem. Nah risiko di sini adalah risiko mesin jebol dan kesalahan fatal
lainnya.
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai di sini, akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.