Benarkah Memasang Step Underbone Buat Rem Belakang Jadi Tidak Pakem?
Daftar Isi
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami,
kali ini kita akan membahas sedikit mitos tentang pemasangan step underbone yang dikabarkan membuat
rem belakang pada motor jadi tidak pakem. Benarkah demikian? Yuk kita
bahas......
Sob, step underbone banyak digunakan pada motor guna menunjang tampilan
serta tentunya riding style si
pengendara.
Namun banyak berkembang mitos bahwa step underbone memiliki sisi negatif yakni membuat kepakeman rem
belakang pada motor menjadi berkurang.
Baik itu pada motor dengan sistem
rem belakang tromol maupun rem belakang cakram, disinyalir kedua sistem
pengereman tersebut akan bekerja tidak optimal bila menggunakan step underbone.
Benarkah demikian???????????????????????????
Jawabannya bisa iya dan bisa juga
tidak...............................................
Mengapa? Hal tersebut ditunjang
oleh banyak faktor sob. Sebetulnya step
underbone sendiri hanya sebuah istilah untuk pijakan kaki variasi yang
posisinya lebih ke belakang dan lebih ke atas sedikit.
Nyatanya gaya pijakan kaki
tersebut juga sudah banyak diaplikasikan oleh pabrikan motor di Indonesia sebut
saja CBR 250, R25, Ninja 250, dan motor sport
fairing lainnya.
Bahkan motor pada ajang MotoGp
pun menggunakan step underbone, ya
karena acuan step underbone adalah
motor pada ajang MotoGp, jadi wajar ya motor di ajang balap bergengsi tersebut
menggunakan step underbone.
Tentunya dari motor-motor yang
telah kita sebutkan di atas, daya pengereman rem belakangnya sudah tidak
diragukan lagi. Jadi bila merujuk pada percontohan di atas, maka akan menjadi
mitos belaka bila memasang step underbone
akan membuat rem belakang jadi tidak pakem.
Tapi tunggu
dulu................................
Motor-motor di atas merupakan
motor dari pabrikan + motor-motor prototif untuk balap. Sedangkan mungkin yang
kita maksudkan adalah motor standaran pabrik yang pijakan kakinya diganti
dengan step underbone variasi sebut
saja dari merek Fastbike, Nui Racing, Scarlet, dan lain-lain.
Dari pengalaman kami, ketika
menggunakan motor yang sistem rem belakang tromol dan sistem rem belakangnya
cakram, keduanya memiliki sedikit perbedaan ketika dipasangkan step underbone.
Jujur saja, ketika menggunakan
rem trmolo dan dipasangi step underbone,
maka pengereman jadi makin tidak pakem (rem tromol punya ciri khas yakni lembut
ketika mengerem).
Dan ketika kami menggunakan step underbone pada motor dengan sistem
rem cakram, maka tidak ada perbedaan dalam kualitas pengereman atau dapat
dikatakan masih pakem dan baik-baik saja.
Nah yang jadi pertanyaan kita
mungkin kok kenapa bisa berbeda hasilnya? Jawabannya tentu karena banyak hal.
Yang pertama dari kualitas step underbone dan lain halnye. Kita sadari
bersama bahwa ukuran pijakan kaki step
underbone berbeda dengan pijakan kaki bawaan pabrikan motor.
Hal tersebut juga berlaku untuk
tuas perseneleng dan tuas rem. Jika diperhatikan, tuas rem pada step underbone ukurannya lebih kecil dan
pendek. Dengan demikian daya yang disalurkan pun relatif akan lebih kecil
ketimbang daya dari tuas rem yang besar dan panjang.
Ketika kita menggunakan sistem
rem cakram pada roda belakang mungkin tidak akan berpengaruh selama
pemasangannya benar, mengingat untuk menyalurkan daya pada rem cakram tidak
begitu seberat dari rem tromol yang menggunakan sistem kawat.
Nah jika kita menggunakan rem
tromol, tentunya harus ada penyesuaian lagi, mengingat ukuran dari tuas rem step underbone yang berbeda dari bawaan
pabrik.
Biasnaya untuk mengakali rem yang
tidak begitu pakem saat menggunakan step
underbone, kita harus mengganti “paha” rem tromol. Apa itu paha rem tromol?
Lihat saja gambarnya ya di bawah ini.
Sumber: Tokopedia.com |
Nah jadi ketika tuas rem jadi
lebih pendek dan kecil, maka yang perlu di buat panjang adalah bagian tersebut.
Sudah ah, kalian simpulkan sendiri ya, edisi mimin sedang tidak enak
badan jadi mungkin tulisannya agak sedikit ngawur, jadi mohon dimaafkan.
Nah artikel ini kami cukupkan sampai disini,
akhir kata semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.