Bahaya Menerobos Banjir Menggunakan Sepeda Motor
Daftar Isi
Foto Sumber: Facebook/ Malowe |
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami,
kali ini kita akan membahas mengenai bahaya dari menerobos banjir menggunakan
sepeda motor.
Sob, sekarang Bulan Februari dan
diprakirakan merupakan puncak dari musim hujan di beberapa wilayah di Indonesia.
Dengan demikian, maka wajar
adanya bila di beberapa daerah di Indonesia menjadi “sarang” bencana banjir (selain
faktor hujan, kebiasaan buruk membuang sampahsembarangan juga jadi faktor lain).
Banjir sering mengakibatkan suatu
daerah menjadi lumpuh dan terisolir, hal tersebut dikarenakan biasanya banyak
akses jalur darat yang terputus.
Mobil, bus, truk, dan alat
transportasi darat lainnya cenderung akan menghindari banjir dikarenakan banyak
bahaya yang dapat mengintai.
Sama halnya dengan moda
transportasi lain, sepeda motor pun akan memiliki resiko yang berdampak buruk
bila dipaksakan untuk menerobos banjir.
Apa sajakah itu?
CATATAN; BANJIR YANG BERPOTENSI MEMBAHAYAKAN SEPEDA MOTOR DAN PENGGUNANNYA ADALAH BANJIR YANG KETINGGIANNYA SUDAH MELEBIHI BLOK KOPLING MOTOR.
1. Mogok
Hal pertama adalah motor menjadi
mogok. Lumrah ya sepertinya, apabila banyak motor yang menerobos banjir namun
ujungnya didorong karena mesin mati karena diterjang air. Biasanya motor yang
mogok ketika banjir adalah motor yang posisi mesinnya “tidur” dan biasanya
digunakan oleh mesin-mesin berkapasitas cc kecil (70 cc - 135 cc). Posisi motor
yang tidur atau sejajar horizontal dengan blok kopling biasanya memiliki
ketinggian busi yang rendah, sehingga apabila terendam banjir, maka mesin akan
lebih mudah mogok.
2. Korsleting Pada Motor
Mungkin kita
sudah tidak aneh dengan dampak negatif dari menerobos banjir yang satu ini. Yups, korsleting atau hubungan arus
pendak pada motor. Sob, ketika musim hujan dan banjir tiba, biasanya PLN akan
memadamkan arus listrik, kenapa? Hal tersebut bertujuan agar meminimalisir
terjadinya hubungan arus pendek listrik di pemukiman penduduk. Sama halnya
dengan motor yang menggunakan sistem kelistrikan, ketika menerobos banjir, tak
jarang banyak motor yang mengalami korsleting pada kelistrikannya. Bila hanya
terjadi pada motor mungkin tidak mengapa, namun bayangkan jika hubungan arus
pendek tersebut juga terkena pada bagian tubuh manusia?? Mendingnya lagi bila
arus yang korslet adalah arus DC atau searah, bagaimana jika AC atau arus
bolak-balik??
3. Motor Jadi Karatan
Selanjutnya adalah
motor jadi karatan, ini pengalaman kami sih hehe.
Jadi ceritanya di daerah Cangkorah menuju Batujajar Bandung Barat, tepatnya
depan SMK Mahardika. Dimana jalan tersebut memang langganan banjir karena
disinyalir sistem drainasenya sangat buruk. Banjirnya pun tidak
tanggung-tanggung, kurang lebih selutut kami saat kami menggunakan Yamaha Byson
kami. Nah karena waktu sudah mulai gelap dan kami dikejar waktu maghrib serta dead line, akhirnya kami putuskan untuk menerobos banjir saja,
memang motor tidak kenapa-kenapa, tapi besoknya ketika kami mencuci motor,
tiba-tiba banyak sekali area rangka dan besi lainnya pada motor yang terkena
karat. Hmmmmm.
4. Oli Jadi Putih
Sob, ketika oli
mesin dicampur dengan air, maka kosekuensinya adalah oli akan berubah warnanya
menjadi putih. Warna putih tersebut juga menandakan bahwa oli sudah tidak layak
lagi digunakan. Biasanya ketika oli tercampur air dan tidak disadari oleh kita
hingga kita gunakan seperti biasa, maka efek buruknya adalah banyak komponen
yang jadi aus. Selain itu, pada beberapa kasus, karena kadar airnya tidak menghilang secara sempurna, maka
sistem pengapian pada ruang bakar menjadi kurang sempurna.
5. Stang Seher Bengkok
Selanjutnya
adalah stang seher menjadi bengkok. Sob, mungkin masih ingat bila kita
menerobos banjir, kemungkinan mesin motor akan mati karena busi terendam
banjir? Nah kemungkinan penyebab stang seher bengkok adalah karena air merembas
pada ruang bakar, sehingga mengakibatkan pergerakan piston yang ingin bergerak
dari Titik Mati Bawah (TMB) menuju Titik Mati Atas (TMA) tertahan secara paksa
oleh rembesan air yang menyelinap masuk menuju ruang bakar. Analoginya mungkin
ketika kita dengan penuh tenaga ingin menghantam sesuatu, namun ternyata
sesuatu tersebut malah menghantam balik karena ada sistem yang tidak berjalan
dengan semestinya.
Nah artikel ini
kami cukupkan sampai di sini, banjir memang bencana dari Tuhan semesta alam,
namun tak jarang sebetulnya malah manusia sendiri yang mengakibatkan banjir
tersebut. oleh karenanya semoga kita bisa lebih bijak terutama setelah membaca
artikel ini.
Wassalamu’alaikum.