Kampas Kopling Motor Selip Di RPM Tinggi? Cek Per Koplingnya!
Daftar Isi
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami,
kali ini kita akan membahas mengenai kampas kopling motor manual yang selip di
RPM tinggi.
RPM atau rotasi per menit (Bahasa Inggris: revolutions per minute) merupakan satuan ukuran untuk mengukur banyaknya putaran pada satu menit RPM banyak dijadikan patokan kemampuan motor.
Misalnya dalam membandingkan akselerasi. Contohnya motor A pada 3000 RPM mampu
melaju dengan kecepatan 40 Km/ J, sedangkan motor B pada 3000 RPM mampu melaju
dengan kecepatan 37 Km/ J.
Dengan membandingkan kinerja
tersebut, maka dapat dijadikan acuan serta koreksi bagi mekanik untuk
memperbaharui dan mengkoreksi kemungkinan apa saja yang dapat menyebabkan
perbedaan akselerasi tersebut.
Oke, baiklah mari kita kembali ke
topik utama yakni mengenai kampas kopling yang selip pada RPM tinggi. Patokan
tinggi di sini adalah di atas 5000 RPM.
Kemarin, beberapa waktu lalu kami
pernah melakukan perjalanan dari Padalarang Bandung Barat menuju Pesawahan
Purwakarta. Kurang lebih berapa Kilometer ya hehe?
Singkat cerita motor yang kami
tunggangi sedikit mengalami hal yang tidak mengenakan dari segi performa. Hal
tersebut lantaran sering kali motor mengalami selip kopling ketika dipacu pada
putaran tinggi.
Imbasnya adalah kami menjadi
ragu-ragu ketika hendak menyalip kendaraan-kendaraan semisal truk yang berada
di depan kami. Ya wajar saja, bayangkan bila kita hendak menyalip truk besar,
lalu kemudian motor malah tertahan ketika gas dibetot, tentu akan jadi pertimbangan lebih bila kejadiannya
terdeskripsi seperti itu.
Skip, setelah kembali dari Purwakarta, kami kembali bongkar bagian
kopling motor. Kenapa demikian? Karena hal tersebut ganjil, kurang dari 3 bulan
kami baru mengganti kampas kopling dengan keadaan motor kebanyakan terparkir di
rumah.
Setelah kami cek, rupanya ada per
kopling yang mulai longgar karena baut pengikatnya seperti mau copot (gambarnya
lihat di atas yoooo).
Memang sebelumnya tuas kopling
menjadi lebih lembek atau kurang melawan ketika ditekan. Dan kami pun sudah
sempat mengira bahwa per koplingnya yang sudah kehilangan daya pegas. Namun
ternyata hanya bautnya yang longgar, ya sudah lanjut kencangkan saja dengan
stelan keras.
Walhasil motor jadi loncat-loncat
kembali termasuk di RPM tinggi. Namun efeknya adalah tuas menjadi lebih keras
dan bila kabel kopling kurang terlumasi dan berkarat akan memperbesar kemungkinan
kabel kopling putus.
Ngomong-ngomong, tahu gak sob kenapa sebelumnya kami
menggunakan stelan per kopling yang smooth
atau lembut? Jawabannya adalah supaya tidak pegal saat macet, kabel kopling jadi
tidak begitu terbebani, dan tentunya bagian kampas kopling, plat gesek, serta
rumah kopling menjadi tidak mudah aus.
Namun tentunya stelan lembut
tersebut juga ada dampaknya. Dampak tersebut diantaranya adalah hentakan motor
menjadi berkurang, motor jadi sering selip, serta baut pengikat per kopling
menjadi lebih mudah kendor.
Nah artikel ini kami cukupkan
sampai di sini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.